Penilaian berbasis HOTS merupakan, penilaian yang menuntut kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa didasarkan pada level kognitif C4/ menganalisa, C5/
mengevaluasi, dan C6/ mencipta. Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi Penilaian Berbasis HOTS yang telah diintegrasikan dengan kurikulum 2013 revisi 2018, dengan menggunakan model evaluasi Context, input, process, product (CIPP). Evaluasi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data hasil wawancara diperoleh dari warga SMA Labschool Kebayoran, Jakarta Selatan, meliputi; Wakil Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa. Dan untuk data dokumen berupa, dokumen Visi dan Misi, Profile Sekolah, dan paket soal HOTS buatan Guru. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada; Komponen context, Visi dan Misi mengarah pada peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Komponen input; 1) Tidak terdapat perencanaan seacara khusus, 2) Tidak terdapat Alokasi anggaran, 3) Secara umum kompetensi guru Bahasa Indonesia memenuhi standar indikator input, 4) Kurikulum dan penilaian HOTS dilaksanakan sebagai satu kesatuan. Komponen process; 1) Penilaian HOTS diterapkan pada proses pembelajaran, dan dalam proses evaluasi hasil belajar. Komponen product terdiri dari; 1) Paket soal kelas X terdiri dari 10 butir soal, 9 soal termasuk kategori soal dengan setandar penilaian HOTS, dan 1 soal tidak termasuk. 2) Paket soal kelas XI, terdiri dari 18 butir soal, 1 soal terkategori LOTS pada dimensi mengingat, dan 17 soal terkategori HOTS. Khsus pada paket soal kelas X, berdasarkan taksonomi bloom, rata-rata masih berada pada
level C4/ menganalisa. Setelah mempertimbangkan sejumlah indikator dalam evaluasi, serta berdasarkan keempat komponen dalam evaluasi dengan model CIPP (Conteks, Input, Proses, Product) dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program penilaian berbasis HOTS pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Labschool Kebayoran, Jakarta Selatan berjalan dengan sangat baik, walaupun beberapa poin seperti ketersediaan anggaran khusus serta persiapan pelaksanaan tidak tersedia dan terlaksana.
|