Pap Smear merupakan upaya menjaga kesehatan resproduksi berupa mendeteksi sedini mungkin stadium penyakit kanker serviks. Penelitian ini bertujuan menemukan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan deteksi dini kanker serviks melalui metode Pap Smear pada pegawai negeri sipil (PNS) wanita di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Serang,
Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan analisis korelasi. Sampel
menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling berjumlah 158 orang pegawai negeri sipil wanita (PNS) Dinas Kesehatan Kota Serang. Data menggunakan kuesioner yang terdiri atas 31 pertanyaan dari 12 faktor. Uji statistik yang digunakan adalah chi square test. Penelitian ini menunjukkan dari 12 faktor terdapat 7 faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan Pap Smear yaitu: pengetahuan (p=0,046), motivasi diri
(p=0,004), dukungan keluarga (p=0,043), umur (p=0,007), lama menikah (p=0,000), jumlah anak (p=0,017), dan pendidikan (p=0,000), serta ada 5 faktor yang tidak berhubungan dengan perilaku pemeriksaan Pap Smear yaitu: persepsi (p=0,273), pendapatan (p=0,329), alat kontrsepsi (p=0,830), fasilitas kesehatan (p=0,778) dan petugas kesehatan (p=0,217). Kemudian faktor yang paling dominan berhubungan yaitu lama menikah (OR=4,294). Diharapkan pengetahuan, motivasi diri, dukungan keluarga, dan pendidikan dapat
ditingkatkan sehingga kesediaan untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan metode Pap Smear akan semakin baik dan kesehatan reproduksinya akan semakin terjaga.
|