ABSTRAK Supinah. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Untuk Meningkatkan Kredibilitas Sekolah (Studi Kasus : SMA SULUH Pasar Minggu Jakarta Selatan) Tesis . Program Pascasarjana. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMA SULUH Pasar Minggu Jakarta Selatan. Manajemen berbasis sekolah merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah, untuk menuju perbaikan proses pembelajaran sehingga berimplikasi pada terbentuknya sekolah yang berpenampilan unggul, dengan pemberdayaan seluruh stakeholder sekolah dalam meningkatkan kegiatan-kegiatan, terutama dalam menyampaikan pelayanan yang bermutu kepada siswa. Dengan memfokuskan pada proses pelaksanaan manajemen di SMA SULUH. Metode yang dipergunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Interaksi pola hubungan dan analisis sumber data berupa dokumen, Observasi, dan Wawancara . Penelitian ini menyimpulkan bahwa: Visi sekolah telah menggambarkan citra, kenyamanan dan keterjaminan stakeholdernya. Sedangkan misi sekolah memuat pelayanan daya saing, sasaran dan kebersinambungan yang akan datang. Pelaksanaan strategi manajemen pengelolaan dengan mengembangkan kompetensi guru, staf, dan siswa, melalui pengambilan keputusan secara demokratis dan partisipatif. Aktivitas peningkatan mutu dirancang oleh tim pengembangan kurikulum dengan target yang terukur untuk menciptakan motivasi berprestasi guru, staf, dan siswa, yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi siswa. Pengelolaan sumber daya manusia dilaksanakan dengan pelatihan profesionalisme oleh sekolah dan secara mandiri. Media teknologi digunakan untuk mengembangkan wawasan guru dan siswa. Kepala sekolah melakukan pengembangan tujuan dengan memperkaya sumber-sumber daya, memfasilitasi pengembangan kompetensi untuk mengembangkan inisiatif, dan eksplorasi pembelajaran efektif dengan dukungan orang tua siswa. Meningkatnya hubungan komunikasi interpersonal yang efektif antar stakeholder. Guru bersikap responsive dan antisipatif terhadap kebutuhan siswa. Para administrator telah mengutamakan kerja berbasis kualitas, mengelola resiko, mengutamakan informasi terbagi dan pengambilan keputusan secara bottom-up. Pengembangan prestasi akademik dan non akademik untuk menggali potensi siswa, melalui seleksi calon siswa dan memberi kebebasan pada siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Kendala yang dihadapi SMA Suluh adalah pada sumber daya manusianya, yaitu adanya guru dan tenaga kependidikan yang kurang disiplin, kurang integritas, bersikap pasif serta belum optimal melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Sedangkan kendala pembinaan karakter siswa adanya siswa kurang peduli, dan kurang disiplin. Pada bidang prestasi akademik, sekolah ini memiliki daya serap yang rendah sehingga ketuntasan belajar belum tercapai. Sedangkan pada bidang non akademik, ditandai dengan keanggotaan ekstrakurikuler yang belum merata. Untuk memecahkan masalah tersebut maka dilakukan upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan layanan dan citra sekolah dengan peningkatan prestasi akademik dan non akademik, pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik (siswa), dan optimalisasi sarana pendidikan. Sedangkan tantangan yang akan datang, SMA SULUH diharapkan menjadi sekolah kategori mandiri. Manajemen berbasis sekolah apabila dilaksanakan secara profesional maka akan memunculkan kredibilitas sekolah. Kredibilitas sekolah ditandai dengan peminat melebihi dari jumlah daya tampung sekolah tersebut. Hal itu dikarenakan sekolah tersebut melakukan pelayanan yang memuaskan pelanggan, manajemen yang profesional, mengembangkan potensi kreatif melalui kegiatan ekstrakurikuler, dan budaya sekolah yang khas di SMA SULUH. Jika hal tersebut dilaksanakan bisa jadi sekolah tersebut akan menjadi sekolah favorit di Jakarta Selatan. Pelaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah pada sekolah swasta, hendaknya yayasan memberikan keleluasaan kepada Kepala Sekolah untuk melakukan berbagai cara peningkatan mutu sehingga melahirkan citra khas yang tetap bertumpu pada quality manajemen sekolah. Kepala Sekolah harus melakukan berbagai aktivitas peningkatan mutu pendidikan. Tenaga Pendidikan harus meningkatkan profesionalisme keguruan dengan peningkatan kompetensi melalui kegiatan pelatihan, dan melakukan studi lanjutan . Tenaga Kependidikan perlu mengembangkan kompetensinya dan melakukan studi lanjutan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi . Orang Tua hendaknya memberikan dukungan kepada sekolah baik berupa dukungan materi maupun non materi untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah Bagi Praktisi Pendidikan dapat merespon kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan tuntutan zaman, dengan strategi peningkatan mutu dan peningkatan layanan pendidikan.
|