Tuberkulosis merupakan penyakit menular bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis, jika tidak diobati dengan baik maka penyakit ini dapat menyebabkan kematian.Untuk itu Kepatuhan penderita dalam melakukan pengobatan merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan terapi. Sedangkan Berdasarkan data yang tidak patuh dalam pegobatan obat di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara sebanyak 40,3%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menjelaskan Determinan yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada penderita TBC. Penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan metode Cross Sectional dilengkapi kualitatif. Penelitian dilakukan pada Maret-Mei 2019, dengan 253 responden Penderita TBC teknik pengambilan sampel propotionate stratified random sampling
Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kepatuha minum obat pada penderita TBC (P−value:0,000), pendidikan (P−value:0,087) peran PMO (P−value:0,000)), persepsi kerentanan (P−value:0,002), persepsi keseriusan (P−value:0,013), persepsi manfaat (P−value:0,017), persepsi hambatan (P−value:0,005) persepsi Self Seeficacy (P−value:0,000).Variabel Peran PMO yang paling dominan terhadap kepatuhan minum obat pada penderita TBC dengan OR.9,21. Peran PMO sangatlah penting dalam mendukung kepatuhan penderita TBC dalam menjalani pengobatan yang tergolong tidak singkat (minimal 6 bulan), sehingga sebaiknya benar-benar anggota keluarga yang di percaya dapat melakukan tugasnya denganbaik agar kepatuhan penderita TB Paru tinggi yang akan berpengaruh terhadap kesembuhan mereka
|