Abstrak  Kembali
Di Indonesia, capaian pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD kurang dari 1 jam setelah bayi lahir belum dilaksanakan sepenuhnya, dimana target capaian IMD dari Kementerian Keseshatan sebesar 80%. Berdasarkan data Riskesdes tahun 2018 capaian IMD di Indonesia sebesar 58,2% dan di RSUD Budhi Asih capaian IMD periode Januari – Juni Tahun 2019 sebesar 39,8%. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi diletakkan didada ibunya dan dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri. IMD bermanfaat untuk keberlangsungan Asi Eksklusif dan menurunkan risiko kematian bayi 0- 28 hari sebesar 22%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini di RSUD Budhi Asih Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan metode cross sectional dilengkapi kualitatif. Penelitian dilakukan pada September – Oktober 2019, populasi seluruh ibu yang melahirkan normal dan Sectio Caesarea, besar sampel 132 responden dengan tehnik pengambilan sampel Accidental Sampling. Hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan cara persalinan (p-value: 0,000), persepsi ibu terhadap standar operasional prosedur IMD ((p-value: 0,000), dukungan suami (p-value: 0,006), dukungan tenaga kesehatan (p-value: 0,014), sikap ibu (p-value: 0,020) dan Variabel cara persalinan paling dominan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan OR 49,85 Pada persalinan normal dan SC dengan kondisi kesehatan ibu dan bayi baik dapat dilakukan IMD segera setelah lahir dengan bantuan tenaga kesehatan. Adanya dukungan dari tenaga kesehatan dengan mendampingi dan mensosialisasikan IMD pada ibu melahirkan akan meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta keberhasilan pelaksanaan IMD