Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengemukakan di Tahun 2017 bahwa terdapat 12,023 kasus baru pada wanita usia subur yang sudah mengidap kanker payudara. Padahal, pada Tahun 2013, jumlah tersebut masih berada di kisaran 4,899. Sedangkan di wilayah DKI Jakarta, pada Tahun 2014 terdapat 113 kasus baru kanker payudara. Tiga tahun kemudian, insiden penyakit tersebut melonjak mencapai 1.126 kasus. Menariknya, saat ini ditemukan kecenderungan adanya peningkatan pengidap kanker payudara pada wanita yang masih dikategorikan sebagai remaja. Bahkan berita terbaru terdapat dua siswi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Wilayah DKI Jakarta yang didiagnosis mengidap kanker payudara. Oleh karena itu SADARI perlu dilakukan guna untuk mencegah secara dini kejadian kanker payudara pada remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh media audiovisual dan media audio terhadap pengetahuan dan motivasi remaja dalam melakukan SADARI. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi remaja putri Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tirta Sari Surya Jakarta Timur. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 52 responden. Analisis data menggunakan uji Paired T Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media audiovisual terhadap pengetahuan remaja dalam melakukan SADARI (0,003), adanya pengaruh media audiovisual terhadap motivasi remaja dalam melakukan (0,008), adanya pengaruh media audio terhadap pengetahuan remaja dalam melakukan SADARI (0,009), dan adanya pengaruh media audio terhadap motivasi remaja dalam melakukan SADARI (0,036). Dari hasil dari statistik didapatkan bahwa kenaikan nilai mean pengetahuan pre dan posttest audiovisual adalah (15.74), untuk motivasi kenaikan nilai meannya (18,89). Sedangkan media audio didapatkan kenaikan nilai mean pengetahuan pre dan post adalah (6.88), untuk motivasi kenaikan nilai meannya (11,88).
Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh media audiovisual dan media audio terhadap pengetahuan dan motivasi remaja putri dalam melakukan SADARI. Saran dalam penelitian ini adalah bagi pelayanan kesehatan diharapkan lebih meningkatkan program promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi remaja menggunakan media audiovisual agar lebih menarik dan dapat meningkatkan pengetahuan serta motivasi bagi remaja.
|