Prevalensi hipertensi di Indonesia, usia >18 tahun berdasarkan diagnosis dokter sterdapat kurang lebih 9,2% penderita yang mengalami penyakit hipertensi. Hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun (17,2%). Sedangkan menurut status ekonominya, proporsi hipertensi terbanyak pada tingkat menengah bawah (27,2%) dan tingkat ekonomi menengah (25,9%).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan determinan kejadian hipertensi di Klinik Kimia Farma 152 Pasar Minggu. Penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan metode case control didukung dengan penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan pada mei-juni 2019, besar sampel 153 responden kelompok kasus 153 responden kelompok kontrol dan teknik pengambilan sampel accidental sampling.
Di ketahui bahwa variable yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian hipertensi pada lansia adalah dengan genetik (P−value:0,020), riwayat stroke (P−value:0,002), merokok (P−value:0,008),obesitas (P−value:0,024), aktivitas fisik (P−value:0,020 ) dan alkohol (P−value:0,021), sedangkan variabel jenis kelamin, pendidikan, riwayat diabetes, mengonsumsi kopi tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi.
Petugas kesehatan mampu menyaring pasien-pasien yang berpotensi hipertensi, memberikan penyuluhan tentang hipertensi, mengadakan senam lansia minimal seminggu sekali dan mengunjungi setiap rumah pasien lansia guna memberikan pelayanan kesehatan.
|