Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek pemeriksaan payudara sendiri di SMAN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan Tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMAN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan yang berjumlah 563 siswi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 210 siswi dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dimana pengumpulan data sekaligus pada suatu saat menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian ini dapat disimpulkan Dari 210 orang terdapat 133 orang (63,3%) menyatakan praktek SADARI dan 77 orang (36,7%) menyatakan tidak praktek SADARI . Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan, sikap terhadap praktek SADARI tetapi tidak ada hubungan antara riwayat kanker payudara di keluarga dengan praktek SADARI.Terdapat hubungan signifikan antara sumber informasi dengan praktek SADARI. Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga, guru, teman sebaya, penyedia layanan kesehatan dengan praktek SADARI. Siswi SMAN 1 Cilimus yang terpapar dengan sumber informasi berpeluang 6 kali untuk praktek SADARI dibandingkan siswi yang tidak terpapar sumber informasi (p value= 0,000; aOR=6,68; 95%CI: 2,33-19,16). Keterlibatan lembaga pendidikan atau sekolah dengan terus menggerakkan siswi guna melakukan deteksi dini kanker payudara. Program kesehatan yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten kuningan harus mendapatkan dukungan nyata dari Dinas Pendidikan Dasar sebagai wujud nyata implementasi program germas. Hasil penelitian ini membuktikan upaya yang telah dilakukan melalui program deteksi dini kanker payudara baik promosi dan edukasi deteksi dini kanker payudara. SADARI yang dilaksanakan di lembaga pendidikan atau sekolah - sekolah, oleh tenaga kesehatan berkontribusi terhadap kesadaran WUS melakukan deteksi dini. Untuk sekolah SMAN 1 Cilimus perlu ditingkatkan upaya penyebarluasan informasi dan edukasi melalui demonstrasi terkait kesehatan reproduksi terutama tentang keterampilan praktek SADARI kepada siswi SMA atau sederajat. Untuk siswi aktif menghdiri kegiatan keputrian dan penyuluhan kesehatan terkait dengan praktek SADARI atau deteksi dini kanker payudara.