Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengungkapkan implementasi sistem pembelajaran di SD Sekolah Alam Indonesia. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan penelitian studi kasus (case study). Penelitian dilakukan di dua lokasi yang berbeda, yaitu: (1) Level bawah (kelas I, II, III, dan IV) di Cipedak, dan; (2) Level atas (kelas V dan VI) yang berada di Rawa Kopi. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Juli 2016 untuk persiapan penelitian, dan pengumpulan data sampai dengan awal bulan November 2016. Ada beberapa temuan penelitian yaitu: (1) Kurikulum yang dipakai SD Sekolah Alam Indonesia merupakan kurikulum gabungan antara kurikulum diknas dan kurikulum khas SD Sekolah Alam Indonesia. Kurikulum diknas yang dipakai merupakan gabungan dari kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Konsep model pembelajaran SD Sekolah Alam Indonesia dimulai dengan pembuatan spider web dengan tema tertentu; (2) Semua pembelajaran yang dilaksanakan SD Sekolah Alam Indonesia mempergunakan lingkungan yang tersedia atau dengan kata lain lingkungan sebagai sumber belajar. Media pembelajaran yang digunakan para guru langsung mengambil media belajar dari alam sebagai bahan ajar. Hampir 80% media pembelajaran di SD Sekolah Alam Indonesia menggunakan outdoor activities. Scouting adalah sebuah metode pelatihan untuk membangun karakter manusia yang berbasis pada pengalaman dengan kegiatan alam terbuka sebagai media utamanya; (3) Sarana dan prasarana yang dibangun hampir semuanya terbuat dari bahan yang ramah lingkungan seperti bambu dan kayu lokal. Para siswa duduk di lantai (lesehan) atau duduk di kursi yang terbuat dari bambu atau kayu. Jalan setapak di sekitar tempat belajar pun biasanya menggunakan batu-batu kali dari alam. Kelas yang digunakan berupa saung atau ruang belajar terbuka. Berdasarkan hasil penelitian, maka diharapkan adanya penelitian-penelitian lain yang sejenis. Adanya pelatihan yang rutin untuk para fasilitator dalam membuat rencana pembelajaran yang menunjang model pembelajaran webbed. Adanya penambahan sarana dan prasarana yang sangat penting diperlukan model pembelajaran webbed. Adanya perhatian khusus pemerintah untuk lebih mengakomodir hadirnya sekolah-sekolah yang berbasiskan alam untuk diberikan kemudahan-kemudahan dalam hal izin dan penilaian akreditasi.