Abstrak  Kembali
Alat kontrasepsi IUD merupakan cara yang efektif dalam mengurangi laju pertumbuhan penduduk, walaupun begitu alat kontrasepsi ini kurang diminati oleh masyarakat. Berdasarkan laporan KB (Keluarga Berencana) Puskesmas Suradita hanya 6,5 % peserta KB yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dari 4.048 peserta KB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan IUD yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, pengetahuan, akses informasi, dukungan keluarga, dan kualitas pelayanan KB yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel penelitian ini berjumlah 170 responden, 85 responden menggunakan IUD dan 85 responden tidak menggunakan IUD. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner ke responden, sedangkan data sekunder diambil dari laporan data Puskesmas Suradita dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Data diolah menggunakan uji statistik Kai-Kuadrat (χ2) dan uji regresi logistic dengan nilai kemaknaan α = 0,05. Peserta KB IUD yang berumur 20 tahun-35 tahun berjumlah 134 orang (78,8%), yang berpendidikan sampai dengan SMA ada 119 orang (70%). Peserta KB IUD yang bekerja ada 87 orang (51,2%), jumlah anak lebih dari 2 ada 88 orang (58,2%), berpengetahuan rendah ada 115 orang (67,6%), 100% informasi mudah diakses, 91 orang (53,5%) menyatakan bahwa kualitas pelayanan KB baik, dan 95 orang (55,9%) menyatakan bahwa keluarganya mendukung penggunaan alat kontrasepsi IUD. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kualitas pelayanan KB dan akses informasi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan penggunaan KB IUD. Pekerjaan dan dukungan keluarga merupakan yang paling memiliki hubungan bermakna dengan penggunaan KB IUD. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar tenaga kesehatan meningkatkan promosi dan penyuluhan mengenai KB IUD di wilayah kerja Puskesmas Suradita, agar masyarakat lebih mengenal dan memahami KB IUD.