ABSTRAK Polma Parulian Sinaga. Pengaruh Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan kerja terhadap Motivasi kerja guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Kota Bekasi. Tesis. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, 2010. Penelitian bertujuan mengkaji (1) pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, (2) pengaruh lingkungan kerja sekolah terhadap motivasi kerja guru, dan (3) pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, pada Sekolah Menengah Kejuruan Subrayon Satu Kota Bekasi Jawa Barat. Hipotesis penelitian adalah: (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru, (2) lingkungan kerja sekolah berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru, (3) gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh langsung terhadap lingkungan kerja sekolah. Penelitian menggunakan metode survei dengan pendekatan analisis jalur. Populasi penelitian adalah seluruh guru Sekolah Menengah Kejuruan Subrayon Satu yang terdapat di Kota Bekasi Jawa Barat. Sampel berjumlah 167 guru yang dipilih secara acak bertahap dari selueluh populasi guru Sekolah Menengah Kejuruan Subrayon Satu Kota Bekasi Jawa Barat. Data dikumpulkan dengan kuesioner gaya kepemimpinan kepala sekolah (koefisien ? = 0.89), kuesioner lingkungan kerja sekolah (koefisien ? = 0.90), dan kuesioner motivasi kerja guru (koefisien ? = 0.84). Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial sedangkan pengujuian hipotesis menggunakan teknik analisis jalur. Hasil penelitian menunjukan: Pertama, gaya kepemimpinan kepala sekolah secara signifikan berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja guru melalui koefisien jalur ?31 = 0.59 (t = 9.91, p < 0.01). Kedua, lingkungan kerja sekolah secara signifikan berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja guru melalui koefisien jalur ?32 = 0.22 (t = 3.72, p < 0.01). Ketiga, gaya kepemimpinan kepala sekolah secara signfikan berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja guru melalui koefisien jalur ?21 = 0.34 (t = 2.71, p < 0.01). Model analisis jalur memiliki kecocokan dengan data, di mana 44.8% varians di dalam motivasi kerja guru dapat dijelaskan oleh kepempinan kepala sekolah dan lingkungan kerja sekolah, sementara itu 4.2% varians di dalam lingkungan kerja sekolah dapat dijelaskan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Hasil penelitian mengandung implikasi bahwa kepala sekolah dapat meningkatkan motivasi kerja guru secara langsung melalui kepemimpinannya maupun secara tak langsung melalui peningkatan lingkungan kerja sekolah.
|