Abstrak  Kembali
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan bawa akut yang sering menyerang balita. Di negara berkembang Penyakit ISPA merupakan penyakit yang perlu diperhatikan yang mengakibatkan begitu banyak anak yang meninggal karena ISPA, namun sangat sedikit perhatian yang diberikan kepada masalah ISPA. Sehingga berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini berfokus pada karakteristik lingkungan dengan penyakit ispa pada balita diwilayah kerja puskesmas dolo kabupaten sigi provinsi sulawesi tengah tahun 2017.Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik lingkungan yang berhubungan dengan penyakit ISPA. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Dolo Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah pada bulan Agustus - September 2017, menggunakan pendekatan potong lintang dengan jumlah responden 106 orang. Penentuan sampel menggunakan Lameshow. Tekhnik analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi Square, dan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Setelah dilakukan pengujian secara statistik diperoleh hasil uji bivariat bahwa variabel ventilasi, kelembaban, pencahayaan, kepadatan hunian kamar, bahan bakar masak, pengunaan obat nyamuk bakar, perokok dalam rumah memiliki hubungan yang signifikan dimana nilai p < 0.05. Sedangkan variabel jenis kelamin, umur balita, pendidikan, umur ibu balita, kondisi dinding, jenis lantai, lubang asap dapur,kamarisasi dan kandang ternak tidak memiliki hubungan karena nilai p > 0.05. Pada analisis multivariat uji regresi logistik berganda diperoleh bahwa variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan penyakit ISPA atau nilai p < 0.05 adalah variabel kepadatan hunian kamar, perokok dalam rumah, kelembaban, bahan bakar masak, pencahayaan.Sedangkan variabel yang memiliki signifikansi tertinggi kepadatan hunian kamar dengan nilai p > 0.05 dan Odss Ratio 6,033. Hal ini berarti rumah yang memiliki kepadata hunian padat berpeluang 6 kali mengakibatkan penyakit ISPA diwilayah kerja Puskesmas Dolo. Saran kepada kepala Puskesmas Dolo perlu melakukan evaluasi terhadap lingkungan masyarakat serta selalu melakukan kunjugan dan promosi kesehatan kepada masyarakat menyakut karakteristik lingkungan yang dapat menyebabkan menderita penyakit ISPA.