Latar Belakang : Langkah konkrit dalam penurunan angka kelahiran adalah dengan penggunaan kontrasepsi. Penggunaan MKJP selama ini dinilai masih jauh dari harapan. Dari jumlah PUS sebanyak 448, capaian MKJP sebanyak 99 (22.10%).
Tujuan: Diketahuinya determinan penggunaan MKJP di Wilayah Kampung KB Kelurahan Sungai Bambu Tahun 2017
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross sectional melalui pendekatan kuantitatif didukung dengan kualitatif (mix method). Analisis multivariat dengan regresi logistik. Populasi adalah seluruh pasangan usia subur (PUS) yang menjadi akseptor KB yang ada di wilayah kerja Kelurahan Sungai Bambu Tahun 2018 dengan besar sampel 156 PUS.
Hasil: Dari 156 responden sebagian besar adalah bukan akseptor MKJP 95 responden (60,9%). Ada hubungan antara umur, pengetahuan, sikap, dan dukungan suami terhadap penggunaan MKJP. PUS yang mendapatkan dukungan lemah dari suami berisiko 3,4 kali untuk tidak menggunakan alat KB jenis non MKJP dibandingkan PUS yang mendapatkan dukungan kuat dari suami (p value= 0,004; ORa=3,451; 95%CI: 1,476-8,068).
Kesimpulan: Upaya penyampaian informasi secara lengkap kepada calon peserta akseptor KB (pasangan suami istri) tentang manfaat dan efek samping alat KB MKJP. Studi kualitatif menunjukkan bahwa faktor penggunaan MKJP di Wilayah Kelurahan Sungai Bambu itu karena WUS, suami, dan orang tua berpengetahuan dan memiliki sikap yang baik tentang MKJP. Faktor dukungan suami dan orang tua telah menguatkan WUS dalam memilih MKJP
|