ABSTRAK Cucu Waryamah. Optimalisasi Kompetensi Pedagogik guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA ( Studi Kasus di SMA Negeri 1 Mauk Kab. Tangerang ). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka 2011. Tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru terhadap kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru, mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran di kelas dan untuk mendapatkan informasi tentang cara guru memaksimalkan kompetensi pedagogiknya sehingga mutu pembelajaran IPA di SMA Negeri 1 Mauk Kabupaten Tangerang meningkat. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner dan observasi yang dilakukan pada saat guru mengajar. Jumlah nara sumber guru sebanyak tiga belas orang sebagai pengajar mata pelajaran rumpun IPA, baik yang mengajar di kelas X, XI IPA/IPS dan XII IPA/IPS. Untuk menambah keakuratan hasil penelitian ini, teknik pengambialan data melalui wawancara sejumlah 5 orang siswa, dan kuseioner dilakukan pada 211 siswa yang dijadikan sebagai nara sumber. Hasil penelitian ditemukan bahwa kompetensi pedagogik guru rumpun pelajaran IPA di SMA Negeri 1 Mauk mencapai 63 % dengan komponen-komponen yang perlu ditingkatkan adalah penggunaan teknologi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Mutu pembelajaran IPA yang diperoleh SMAN 1 Mauk belum mencapai nilai standar KKM yaitu 58 % dan mutu lulusan mencapai 10 %. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA guru rumpun IPA SMAN 1 Mauk khususnya diharapkan dapat meningkatkan : a. kemampuan menghidupkan suasana kelas. b. penguasaan media dan teknologi pembelajaran. c. penggunaan alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. d. kemampuan menganalisis perencanaan pembelajaran, mengembangkan silabus, sumber belajar dan mendayagunakannya. e. kemampuan menyusun program pengayaan untuk peserta didik yang yang memilki kemampuan di atas rarta-rata. f. kemampuan menggunakan metode yang bervariasi dan tepat. g. kemampuan untuk memberikan dorongan pada siswa untuk bertanya. h. kemampuan untuk membuat alat peraga. i. kemampuan untuk menyusun instrumen penilaian kompetensi peserta didik yang meliputi ranah kognitif, apektif dan psikomotor. j. kemampuan menilai hasil karya peserta didik melalui bentuk penilaian yang bervariasi. Sekolah sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan proses pembelajaran diharapkan agar selalu berusaha meningkatkan mutu pembelajaran, melalui pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, pemberdayaan guru, pelaksanaan pelatihan guru dan meningkatkan fungsi pengawasan untuk kinerja guru.
|