Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat termasuk remaja. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2018) prevalensi perokok di Indonesia mengalami peningkatan dari 27% pada tahun 1995 menjadi 33,80% pada tahun 2018 pada umur >15 tahun. Kemudian pada perokok laki-laki sebesar 53,4% dan perempuan 1,70% pada tahun 1995. Kemudian perokok pada tahun 2018 pada laki-laki sebesar 62,90% dan perempuan 4,80%. Menghentikan kebiasaan merokok bukanlah usaha yang mudah, salah satunya disebabkan karena kurangnya motivasi seseorang untuk berhenti merokok dan juga karena pengaruh teman dan lingkungannya. Terapi SEFT dapat membentuk keadaan antisipatif dan preventif terhadap rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi SEFT terhadap intensitas merokok prajurti batalyon kavaleri 7/ pasukan serbu khusus kodam jaya jakarta timur. Rancangan penelitian menggunakan Quasi Eksperimen dengan dengan pendekatan pretest – posttest design with control group design. Sampel dalam penelitian adalah prajurit dari kompi markas yang sejumlah 36 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang terdiri dari 18 orang kelompok intervensi dan 18 orang kelompok kontrol. Analisa data menggunakan uji Repeated Anova jika terdistribusi normal dan jika tidak terdistribusi normal maka menggunakan uji Friedman. Berdasarkan hasil analisa dengan uji Friedman menunjukkan nilai p-value 0,000 pada kelompok intervensi, sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan yang sangat signifikan. Kemudian pada kelompok kontrol nilai p-value 0,201, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan yang sangat signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah terapi SEFT terbukti efektif dalam menurunkan intensitas merokok pada prajurit batalyon kavaleri 7/pasukan serbu khusus kodam jaya jakarta timur.
|