Abstrak  Kembali
Diare menjadi penyebab kedua kematian pada anak di bawah lima tahun sekitar 760.000 anak meninggal setiap tahun karena diare. Sebagian besar dari mereka terserang diare disebabkan oleh makan dan sumber air yang terkontaminasi bakteri dan virus. Sebesar 780 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum dan 2.5 miliyar orang tidak memiliki sanitasi. Diare akibat infeksi tersebar luas di seluruh negara berkembang. Sebagian besar orang yang meninggal karena diare karena dehidrasi berat dan kehilangan cairan (WHO, 2013). Tesis ini bertujuan Mengetahui Analisis Kejadian Diare Pada Balita Pasca Gempa Bumi di Wilayah Kerja Puskesmas Alas Barat Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa Tahun 2018 Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif mengunakan desain Cross Sectional dengan mengunakan data primerdan skunder. Hasil penelitian diketahui bahwa proporsi diare sebesar 61 (67.8%), sebagian besar memiliki status imunisasi lengkap (67,8%), Status Gizi Baik (70,0%), tidak BBLR (70,0%), ASI Eksklusif (92,2%), dan Kebersihan Balita tidak bersih (62,2%), tingkat pendidikan ibu rendah (64,4%), tidak mencuci tangan pakai sabun (68.9%), umur ibu ≤ 30 tahun (61,1%), ketersediaan makanan dan minuman tidak tersedia (52,2%), kepadatan hunian padat (75,6%), sanitasi kurang bersih (72,2%), ketidak tersediaan jamban (70,0%), ketidak tersediaan air bersih(53,3%), akses pelayanan kesehatan dekat (60,0%), dan peran petugas kesehatan yang berperan (70,0%) sehingga dapat diketahui bahwa yang mempengaruhi diare pada balita diantaranya: BBLR, kebersihan balita, pendidikan ibu, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, ketersediaan makanan minuman, sanitasi, ketersediaan jamban, ketersedian air bersih. Saran Diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana cara mencegah dan menanggulangi penyakit diare pada balita di masyarakat, serta menjelaskan kepada masyarakat terutama ibu balita tentang penyebab diare yang dapat disebabkan dari berbagai faktor dan menjelaskan kepada masyarkat tentang pentingnya menjaga sanitasi lingkungan, mencuci tangan sebelum makan, kebersihan balita, menjaga kebersihan jamban agar terhindar dari berbagai penyakit khususnya penyakit diare pasca terjadinya gempa di Sumbawa.