Abstrak  Kembali
Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional 2017, jumlah lansia mencapai 23,66 juta jiwa atau 9,03% dari seluruh penduduk Indonesia. Berdasarkan data United Nations, Population Division 2017 terdapat 300 juta orang dewasa termasuk lansia menderita obesitas. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2014 di Indonesia prevalensi obesitas berjumlah 15,7% dari total jumlah penduduk Indonesia, menunjukkan 8416 (21,45%) pre lansia usia 45-54 tahun di Indonesia. Obesitas memiliki faktor risiko yang cenderung mengakibatkan penyakit kardiovaskuler seperti jantung kroroner, diabetes melitus dan stroke. Data Puskesmas Kronjo menunjukkan pada bulan Juni 2018 lansia yang berumur ≥ 60 tahun yaitu sebanyak 4.316 lansia. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan metode cross sectional dilakukan pada bulan September sampai November 2018. Pengumpulan data dilaksanakan pada Agustus 2018. Populasi penelitian adalah 4.316 lansia yang ≥ 60 tahun, dengan sampel penelitian 133 lansia yang ≥ 60 tahun dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara cluster sampling. Hasil bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan jenis kelamin, riwayat penyakit, aktifitas fisik, gaya hidup, stress, pola makan, pengetahuan gizi, peran Peer group atau peran teman sebaya, peran keluarga, media massa, peran tenaga kesehatan atau peran bidan, tetapi tidak terdapat hubungan yang tidak bermakna antara obesitas dengan umur, pendidikan, pekerjaan dan sosial budaya. Hasil uji multivariat menunjukkan terdapat ada 6 variabel yang berpengaruh terhadap obesitas pada lansia yaitu variable peran Peer group atau peran teman sebaya, media massa, pola makan, pengetahuan gizi, aktifitas fisik dan gaya hidup. Variabel peran Peer group merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap obesitas pada lansia dengan OR 193,531. Penelitian ini merekomendasikan bahwa untuk pencegahan dan penanggulangan obesitas pada lansia diperlukan adanya Peer group, adapun hal lainnya yang antara lain yaitu dukungan dari keluarga, tenaga kesehatan seperti bidan dan juga kader untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan pada lansia status gizi yang baik.