Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengungkapkan ketimpangan yang terjadi antara program yang telah dicanangkan diawal tahun ajaran baru dengan realita di lapangan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu dengan mendapatkan data secara alamiah, meliputi pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada pihak terkait perihal program peningkatan pendidikan karakter profetik. Kesimpulan dari penelitian tersebut, bahwasannya kurikulum hanya sebatas materi yang ada di dalam kelas saja dan belum total 24 jam sesuai dengan sistem sekolah boarding, sedangkan untuk kesiswaan belum merancang program perencanaan jangka pendek dan program perencanaan jangka panjang, sehingga program yang dicanangkan belum menghasilkan minat dan bakat siswa secara maksimal, dan untuk program keasramaan kurangnya sosok suri tauladan musyrif kepada santri sehingga santri merasa tidak ada yang sesuai sebagai peran fungsi orang tua selama di sekolah boarding. Hasil penelitian menunjukan bahwasannya penanaman nilai-nilai yang menjadi visi dan misi sekolah atau standar sekolah boarding melalui program-program yang dicanangkan oleh Waka. Kurikulum, Kesiswaan, dan Keasramaan belum tercapai secara maksimal sehingga sering terjadinya pelanggaran kedisiplinan dan adab akhlak siswa masih memprihatinkan. Solusinya adalah untuk mentransformasikan nilai-nilai dari visi dan misi sekolah boarding, kurikulum harus meliputi semua aspek kehidupan di sekolah boarding selama 24 jam, dan disisi lain pula kurikulum merupakan miniatur masyarakat dan keluarga sehingga mempermudah transformasi ilmu, nilai, akhlak, dan moral kepada siswa secara maksimal, sehingga apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan siswa di sekolah boarding adalah proses pendidikan. Dan untuk membuat siswa menemukan jati dirinya, maka Waka. Kesiswaan memberikan program-program yang dapat menumbuhkan minat dan bakat siswa. Dan hal yang paling penting adalah Waka. Keasramaan yang selalu bersentuhan dengan santri selama di sekolah boarding dalam menumbuhkan karakter Rasulullah adalah dengan membiasakan hal-hal yang baik seperti yang dicontohkan Rasulullah dan menjadi suri tauladan bagi siswa selama berada di sekolah boarding, dengan hal itu In Syaa Allah Karakter baik santri akan tumbuh dengan sendirinya sesuai yang di ajarakan Rasulullah. Dan hasil peneliti tersebut, Peneliti merekomendasikan satu Program Kesiswaan Kegiatan Home Stay Makkah Madinah bagi kelas 8 untuk dihapuskan karena menganggu kegiatan belajar mengajar dan mereka banyak tertinggal pelajaran selama 2 pekan dengan kegiatan tersebut, idealnya untuk kelas 12 yang akan tes masuk Universitas Islam Madinah.