Abstrak  Kembali
ABSTRAK Delfi Hendri, Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2011. Masalah yang dijadikan obyek penelitian adalah fenomena motivasi kerja guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan yang belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan menguji hipotesis hubungan antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja guru. Untuk mengetahui, menganalisis dan menguji hipotesis hubungan antara komunikasi interpersonal Kepala Sekolah dengan motivasi kerja guru dan untuk mengetahui, menganalisis dan menguji hipotesis hubungan antara gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan motivasi kerja guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis penelitian yakni: 1. Terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan. 2. Terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal Kepala Sekolah dengan motivasi kerja guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan. 3. Terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan motivasi kerja guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan. Populasi yang menjadi subyek penelitian adalah seluruh guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan sebanyak 164 orang guru. Sampel Penelitian sebanyak 64 responden diambil dari populasi sebanyak 164 orang dengan menggunakan rumus Slovin. Penentuan sampel digunakan teknik proporsional. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan bentuk korelasional. Penelitian korelasional ini bermaksud untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor yang berhubungan dengan variabel satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasinya. Alat pengumpulan data dengan instrumen penelitian berupa butir pernyataan yang menggunakan skala model Likert yang memberikan 5 skor alternatif jawaban. Hasil temuan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan. Tingkat keeratan hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Guru sebesar 0,745. Tingkat keeratan hubungan ini masuk dalam kategori tingkat hubungan kuat. Sumbangan Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Guru sebesar 55,50%, artinya 55,50 % perubahan Motivasi Kerja Guru ditentukan oleh Gaya Kepemimpinan. Bentuk hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Guru adalah linear dinyatakan dengan persamaan regresi ? = 41,682 + 0,665X1. 2. Terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal Kepala Sekolah dengan motivasi kerja guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan. Tingkat keeratan hubungan antara Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru sebesar 0,733. Tingkat keeratan hubungan ini masuk dalam kategori tingkat hubungan kuat. Sumbangan Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru sebesar 53,73%, artinya 53,73 % perubahan Motivasi Kerja Guru ditentukan oleh Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah. Bentuk hubungan antara Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru adalah linear dinyatakan dengan persamaan regresi ? = 40,286 + 0,718X2. 3. Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan dan komunikasi interpersonal Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan motivasi kerja guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan. Tingkat keeratan hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah secara bersama ? sama dengan Motivasi Kerja Guru sebesar 0,797. Tingkat keeratan hubungan ini masuk dalam kategori tingkat hubungan kuat. Sumbangan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah secara bersama-sama terhadap Motivasi Kerja Guru sebesar 63,52%. Artinya 63,52% perubahan Motivasi Kerja Guru ditentukan secara bersama-sama oleh perubahan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah. Bentuk hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan Motivasi Kerja Guru adalah linear dinyatakan dengan persamaan regresi ganda ? = 28,944 + 0,403X1 + 0,401X2. Implikasi penelitian ini adalah semakin demokratis gaya kepemimpinan Kepala Sekolah semakin tinggi motivasi kerja guru, sebaliknya semakin tidak demokratis gaya kepemimpinan Kepala Sekolah semakin rendah motivasi kerja guru. Semakin baik komunikasi interpersonal Kepala Sekolah semakin tinggi motivasi kerja guru, sebaliknya semakin tidak baik komunikasi interpersonal Kepala Sekolah semakin rendah motivasi kerja guru. Semakin demokratis gaya kepemimpinan dan semakin baik komunikasi interpersonal Kepala Sekolah semakin tinggi motivasi kerja guru, sebaliknya semakin tidak demokratis gaya kepemimpinan dan semakin tidak baik komunikasi interpersonal Kepala Sekolah semakin rendah motivasi kerja guru SMK Negeri di Kecamatan Kebayoran Baru Kota Administrasi Jakarta Selatan.