Pemberian ASI eksklusif merupakan investasi terbaik bagi kesehatan dan
kecerdasan anak namun pada saat tingkat pemberian ASI ekslusif di Indonesia
tergolong rendah tetapi partisipasi angkatan kerja perempuan mengalami
peningkatan. Jenis peneltian adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dilakukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sikabu Kabupaten Padang Pariaman. Populasi adalah
ibu-ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan. Jumlah sampel adalah 112 orang.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan analisis
univariat, bivariat dan analisis multivariat. Penelitian ini menemukan bahwa hanya sebanyak 38,4% ibu yang melakukan pemberian ASI eksklusif dan 61,6%t tidak melakukan pemberian ASI eksklusif. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa terdapat 8 variabel yang berhungan dengan ASI ekslusif (umur, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, sikap, penolong persalinan, sumber informasi dan, dukungan keluarga) dan ada 4 variabel tidak berhubungan dengan ASI eksklusif (paritas, tempat persalinan, dukungan tenaga kesehatan dan iklan susu formula). Berdasarkan analisis multivariat model akhir perilaku pemberian ASI eksklusif diketahui bahwa faktor umur, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga merupakan variabel yang mempengaruhi perilaku permberian ASI eksklusif. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh
faktor umur, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga.
Saran penelitian ini kepada pihak Puskesmas agar membuat program kerja yang
mendorong peningkatan pemberian ASI eksklusif dan semua petugas kesehatan
hendaknya memberikan penyuluhan ASI eksklusif sejak ibu hamil.
|