Risiko jatuh merupakan peningkatan kemungkinan terjadinya jatuh yang dapat menyebabkan cidera fisik. Di negara berkembang seperti saat ini banyak lansia mengalami cidera fisik hingga kematian. Hal ini dikarenakan kondisi lansia yang semakin menurun, namun sangat sedikit perhatian yang diberikan pada lansia masalah risiko apa saja lansia tersebut jatuh. Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini berfokus pada analisis hubungan keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas dan faktor lain terhadap risiko jatuh pada lansia (penelitian potong lintang di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 4 Jakarta. Penelitian ini bertujuan menganalisis keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas, dan faktor lain yang berhubungan dengan risiko jatuh.
Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta pada bulan Juni 2018, menggunakan pendekatan potong lintang dengan jumlah responden 96 orang. Penentuan sampel menggunakan Lameshow. Teknik analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi Square, dan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda.
Setelah dilakukan pengujian secara statistik diperoleh hasil uji bivariat bahwa variabel keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas, dan faktor lain pada risiko jatuh memiliki hubungan yang signifikan dimana nilai p < 0.05. Pada analisis multivariat uji regresi logistik berganda diperoleh bahwa variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan risiko jatuh atau nilai p < 0.05 adalah variabel usia, fleksibilitas dan penyakit sendi. Sedangkan variabel penyakit sendi memiliki signifikansi tertinggi dengan nilai p < 0.05 dan Odds Ratio 34.09. Hal ini berarti penyakit sendi memiliki peluang 34 kali berisiko jatuh di PSTW Budi Mulia 4 Jakarta. Saran kepada kepala Panti perlu melakukan evaluasi terhadap warga binaan sosial serta selalu melakukan latihan ataupun senam pada lansia untuk meningkatkan kualitas fisik lansia.
|