Abstrak  Kembali
Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang dapat disebabkan oleh buatan/akibat kegiatan manusia maupun akibat peristiwa alam. gempa bumi selalu datang secara mendadak dan mengejutkan sehingga menimbulkan kepanikan umum yang luar biasa karena sama sekali tidak terduga sehingga tidak ada seorang pun yang sempat mempersiapkan diri. ISPA adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paruparu (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur dan bakteri. Jumlah kasus ISPA pada balita di Indonesia tahun 2017 adalah 447.431 terdiri dari kasus ISPA 432.000 dan ISPA 15.431 dengan CFR 0,30%. Kasus ISPA lebih banyak ditemukan pada balita umur 1-4 tahun yaitu 297.487 dibandingkan balita umur < 1 tahun yaitu 149.944 kasus. Berdasarkan Case Fatality Rate (CFR) pneumonia juga lebih tinggi pada balita umur 1-4 tahun yaitu 0,32% dibandingkan balita umur < 1 tahun yaitu 0,27%. Tujuan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk Hubungan Antara Faktor Kebiasaan Merokok Keluarga Terhadap Kejadian ISPA Pada Balita Pasca Gempa di Wilayah Kerja Puskesmas penimbung Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok barat Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 132 balita dengan mengambil sampel sebanyak 80 balita. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang bermakna antara status imunisasi p value=0,003, status gizi p value=0,017, kepadatan hunian rumah p value=0,014, tingkat pendidikan p value=0,011, riwayat pemberian ASI eksklusif p value = 0,004, berat badan lahir bayi p value = 0,004, akses pelayanan kesehatan p value = 0,015, penggunaan jamban p value = 0,031 dengan kejadian ISPA pada balita pasca gempa di Wilayah Kerja Puskesmas penimbung Kabupaten Lombok Barat Tahun 2018. Saran diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana cara mencegah dan menanggulangi penyakit ISPA pada balita di masyarakat, serta menjelaskan kepada masyarakat tentang penyebab ISPA yang dapat disebabkan dari berbagai faktor dan menjelaskan kepada masyarkat tentang pentingnya melakukan imunisasi pada bayi, pemberian ASI Eksklusif dan meningkatkan status gizi bayi agar terhindar dari berbagai penyakit khususnya penyakit ISPA pasca terjadinya gempa di lombak.