Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Remaja putri termasuk golongan yang rawan menderita anemia karena mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan. Anemia pada remaja dapat berdampak pada menurunnya kemampuan akademis sekolah, produktivitas kerja dan jika terus berlanjut dapat meningkatkan resiko kematian ibu saat melahirkan. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja di SMKN 1 Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini bersifat kuantitatif, menggunakan desain cross sectional. Jenis data primer menggunakan kuesioner yang terstruktur, pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode finger prick menggunakan Hb digital, Jumlah sampel 91 responden berdasarkan kriteria inklusi. Pengolahan data dianalisis secara Univariat, Bivariat dan Multivariat dengan chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kejadian anemia pada remaja yaitu 48,4%. Dari hasil uji bivariate terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p-value=0,026), pendidikan orang tua (p-value=0,029), penghasilan keluarga (p-value=0,017), uang jajan (p-value=0,017), status gizi (p-value=0,000), pola menstruasi (p-value=0,015), dan konsumsi makan penghambat absorpsi Fe (p-value=0,043) dengan kejadian anemia. Variabel status gizi merupakan faktor yang paling dominan terhadap kejadian anemia pada remaja.
Saran dari penelitian ini adalah perlunya meningkatkan penyuluhan dan promosi kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan anemia baik secara kelompok maupun konseling kepada remaja secara langsung.
|