Tesis ini bertujuan untuk mengungkapkan keadaan yang sebenarnya
tentang keterlaksanaan program pengelolaan sekolah di SMK Plus Berkualitas
Lengkong Mandiri (SMK Plus BLM) dibandingkan dengan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Penelitian evaluasi ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana
data diperoleh melalui observasi, wawancara terstruktur dan studi dokumentasi.
Responden penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala
bidang kurikulum, kepala bidang kesiswaan, kepala bidang sarana & prasarana,
guru, bendahara dan staf tata usaha.
Hasil penelitian evaluasi ini menunjukkan adanya ketimpangan antara
program pengelolaan sekolah di SMK Plus Berkualitas Lengkong Mandiri (SMK
Plus BLM) dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Hasil evaluasi ini
memberikan rekomendasi bahwa program pengelolaan SMK Plus Berkualitas
Lengkong Mandiri (SMK Plus BLM) dapat dilanjutkan dengan beberapa catatan
sebagai berikut : (1) Pengelolaan kurikulum harus mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Komponen kurikulum yang mengalami pengurangan
dikembalikan sesuai standar. (2) Sekolah menyediakan guru bimbingan konseling
untuk memberikan bimbingan & penyuluhan kepada peserta didik yang
bermasalah dan kepada peserta didik yang akan melanjutkan pendidikan atau
ingin bekerja. (3) Profesionalitas guru perlu ditingkatkan melalui berbagai
program pelatihan baik pelatihan penerapan kurikulum 2013 maupun pelatihan
tentang model-model pembelajaran. (4) Kualitas sarana dan prasarana sekolah
perlu ditingkatkan melalui ketersediaan laboratorium jurusan. Keberadaan
laboratorium jurusan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan
keahlian peserta didik sesuai dengan jurusannya. (5) Pengelolaan keuangan sekolah perlu dioptimalkan dengan menggali sumber-sumber keuangan lain yang
potensial. Sumber-sumber keuangan tersebut akan membantu kelancaran
operasional kegiatan-kegiatan sekolah. (6) Pengelolaan ketatausahaan agar terus
ditingkatkan dengan memberikan kesempatan kepada staf tata usaha untuk
melakukan pengembangan diri melalui pendidikan di dalam dan luar sekolah. (7)
Meningkatkan hubungan masyarakat (humas) melalui peran aktif komite sekolah
bersama jajaran manajemen sekolah. Komite sekolah yang aktif dan produktif
sangat membantu dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sekolah.
|