Penelitian ini terkait dengan film, pada dasarnya film sebagai seni yang sangat kuat
pengaruhnya dapat memperkaya pengalaman hidup seseorang dan dapat menutupi
segi-segi kehidupan yang lebih dalam. Film dapat dianggap sebagai pendidikan yang
baik karena memiliki nilai hiburan, artistik, dan komunikasi langsung kepada
penontonnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana kesantunan dalam Film Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya serta
implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Adapun metodologi dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisis isi. Data yang
dikumpulkan mencakup data, (1) kesantunan verbal (kearifan/kebijaksanaan,
penerimaan/pujian, kedermawanan, kerendahan hati, kesepakatan, simpati) menurut Leech dan (2) kesantunan nonverbal (kinesik, kontak mata, proksemik, artefak, dan kinestetik) menurut Douglas Brown. Sumber data untuk kesantunan verbal ialah tuturan/dialog yang diucapkan oleh semua tokoh dalam Film Sabtu Bersama Bapak. Sedangkan kesantunan nonverbal ialah perilaku/gerak fisik yang ditunjukkan oleh semua tokoh dalam Film Sabtu Bersama Bapak. Berdasarkan hasil analisis, tercatat yang paling dominan dalam niali kesantunan verbal yaitu kearifan/kebijaksanaan dalam Film Sabtu Bersama Bapak sebanyak 45 data kesantunan dan dominan kedua ialah kesepakatan yaitu 43 data kesantunan, untuk kesantunan penerimaan/pujian memiliki 17 data, untuk kedermawanan memiliki 10 data kesantunan, kerendahan hati terdiri atas 18 data kesantunan dan untuk simpati terdiri atas 37 data kesantunan. Dalam Film Sabtu Bersama Bapak, bentuk kesantunan dominan seperti kesantunan kearifan/penerimaan dan kesepakatan digambarkan melalui tokoh seperti Ibu Itje (Istri dari Bapak), Rissa (Istri dari Satya), dan Ayu (Kekasih Saka). Mengenai hasil analisis kesantunan nonverbal yang paling dominan dalam nilai kesantunan nonverbal adalah kinesik yang berjumlah 39 data kesantunan, selanjutnya terdapat kontak mata yang berjumlah 26 data, proksemik yang berjumlah 19 data, kinestetik yang berjumlah 18 data dan terakhir artefak yang berjumlah 5 data. Bentuk nonverbal dominan berupa gerak fisik di dalam Film Sabtu Bersama Bapak digambarkan pula melalui gerak para tokoh seperti saat Saka menatap Ayu untuk pertama kalinya dan gerak tangan dari Ibu Itje saat merangkul kedua putranya yaitu Satya dan Saka. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa Film Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya dapat dijadikan
sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia di SMA, mengingat bahwa aspek
kesantunan lebih besar ditemukan dibandingkan aspek ketidaksantunan.
|