Keterampilan menulis cerita pendek siswa kelas X SMA PGRI 117 Ciledug
masih rendah sehingga perlu ditingkatkan. Selama ini, guru tidak menggunakan
model pembelajaran yang menarik sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik
mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek. Model pembelajaran kontekstual
berbasis multikultural berbasis Multikultural diharapkan tepat untuk meningkatkan
keterampilan menulis cerita pendek siswa. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis cerita pendek siswa kelas X SMA PGRI 117 Ciledug setelah mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek melalui model pembelajaran kontekstual berbasis multikultural? (2) Bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas X SMA PGRI 117 Ciledug setelah mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek melalui model pembelajaran kontekstual berbasis multikultural? Subjek penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam menulis cerita pendek. Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable menulis cerita pendek dan variable model pembelajaran kontekstual berbasis multikultural. Desain penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus yaitu I dan II, dengan batas kriteria ketuntasan minimal 75 pada siklus II. Tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Teknik analisis data yang digunakan secara kuantitatif untuk data tes dan kualitatif untuk data nontes. Alat pengambilan data nontes berupa lembar observasi, angket siswa, wawancara, dan dokumentsi foto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis multikultural, keterampilan menulis cerita pendek siswa meningkat dari nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 62,04, pada siklus I menjadi 71,61, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa naik menjadi 79,78. Peningkatan nilai rata-rata ini membuktikan keberhasilan pembelajaran menulis cerita pendek melalui model pembelajaran kontekstual berbasis multikultural.
|