Penyakit DBD merupakan penyakit menular dimana vector penyebarannya adalah nyamuk Aedes aigypti, merupakan momok permasalahan kesehatan dunia karena seringkali mengakibatkan KLB. Indonesia termasuk negara endemic, dan Kabupaten Tangerang merupakan satu wilayah di propinsi Banten yang sering terjadi KLB DBD.
Kegiatan Penelitian dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor keaktifan petugas,peran petugas,upaya pengendalian dan implikasinya pada frekuensi kejadian DBD di Kabupaten Tangerang, desain penelitian menggunakan pendekatan Explanatory Research analitik dilaksanakan di wilayah Kabupaten Tangerang, sampel 185 orang Instrumen penelitian berupa quisioneer. Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa Secara Bersama-sama Terdapat Hubungan pengaruh baik langsung maupun tidak langsung antara faktor-faktor keaktifan petugas, keaktifan peran, upaya kegiatan pengendalian penyakit dan berimplikasi terhadap frekuensi kejadian Demam Berdarah di Kabupaten Tangerang. Faktor-faktor Keaktifan Petugas Dari 12 variabel yang diteliti terdapat 4 faktor yang sangat berpengaruh,. Upaya kegiatan pengendalian DBD berdasarkan Hasil penelitian ditemukan dari 12 faktor yang ada hanya ada 5 (lima) faktor yang sangat berpengaruh. Upaya Kegiatan Pengendalian Demam Berdarah, penguatan sistem kepemimpinan dan peningkatan Keaktifan Peran Petugas pemantau jentik ditemukan menjadi faktor yang berimplikasi positip terhadap frekuensi kejadian DBD di Kabupaten Tangerang. Upaya kegiatan pengendalian Penyakit DBD dalam penelitian ini paling berimplikasi positip terhadap tinggi rendahnya frekuensi kejadian Demam berdarah di wilayah Kabupaten Tangerang.
|