Abstrak  Kembali
Kader adalah faktor utama dalam kegiatan Posyandu karena keberadaan kader sangat berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan Posyandu. Keberlangsungan kegiatan Posyandu sangat bergantung pada peran kader sebagai pelaksana utama. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran informasi mengenai hubungan antara faktor pendorong (pendidikan terakhir, pekerjaan, umur, lama bertugas menjadi kader, pengetahuan, sikap, ketersediaan waktu dan pelatihan), faktor penguat (dukungan suami/keluarga, motivasi, penghargaan dan Pembinaan TP. PKK&lintas sektor), faktor pemungkin (sarana Posyandu dan kebijakan lokal) terhadap peran kader Posyandu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cimuning Kota Bekasi Tahun 2018. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain deskriptif crosssectional dengan teknik nonprobability atau total sampling, pengambilan sampel menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis data dilakukan uji hipotesis non parametrik Chi Square. Didapat sebanyak 207 kader posyandu dan pengambilan data juga diperkuat dengan metode kualitatif yaitu wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 51,69% kader Posyandu termasuk kurang aktif dalam pelaksanaan Posyandu. Sebanyak 82,61% kader berumur < 45 tahun, 76,30% mendapat dukungan suami/keluarga sedangkan lama bertugas menjadi kader ≥ 5 tahun 63,29%. Hal ini terdapat hubungan yang signifikan antara umur kader (OR= 4,161), dukungan suami/keluarga (OR=2,101) dan lama bertugas menjadi kader (OR= 0,360) dengan peran kader dalam kegiatan Posyandu. Berdasarkan hasil penelitian, peran kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu masih perlu ditingkatkan. Saran yang dapat diberikan adalah agar Pokjanal Posyandu, TP. PKK, Kelurahan dan Puskesmas dapat bersinergi dalam melakukan pembinaan kader Posyandu