Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat partisipasi penimbangan balita di Kelurahan Sasakpanjang Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor dengan pengetahuan, sikap, pendidikan, pekerjaan, jarak ke posyandu, pembinaan dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga dan dukungan kader. Tingkat partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengindentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, memilih dan mengambil keputusan mengenai solusi alternatif untuk menangani yang ada pada umumnya dipandang sebagai bentuk suatu perilaku. Angka pemantauan pertumbuhan balita yang dilakukan setiap bulan di Indonesia tahun 2013 menjadi rendah cakupannya yaitu 34,3% dibandingkan Kelurahan lainnya, sehingga belum memenuhi indikator cakupan penimbangan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 85%. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sasakpanjang Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor pada bulan Maret-April 2018. Angka tingkat partisipasi penimbangan balita di Kelurahan Sasakpanjang paling rendah yaitu hanya 69,3% balita yang mau menimbang berat badannya ke posyandu dibandingkan dengan Kelurahan lainnya di Kecamatan Tajurhalang. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional. Jumlah populasi sebanyak 3.362 ibu, dan sampel sebanyak 103 ibu diambil menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi. Teknik analisis data meliputi analisis univariat, uji chi square, dan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p<0,05) antara pengetahuan, sikap, pendidikan, jarak ke posyandu, pembinaan dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga dan dukungan kader dengan tingkat partisipasi penimbangan balita. Pada analisis multivariat uji regresi logistik berganda diperoleh variabel pengetahuan ibu dengan nilai Exp( ) 5,382 (1,528-18,957) yang artinya pengetahuan ibu memiliki pengaruh 5,382 kali terhadap tingkat partisipasi penimbangan balita sehingga perlu ditingkatkan pengetahuan ibu balita dengan diadakannya penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya penimbangan di Posyandu. Saran untuk pihak Puskesmas Kecamatan Tajurhalang yaitu meningkatkan keaktifan petugas kesehatan (bidan) untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya penimbangan di Posyandu kepada ibu balita dan datang setiap diadakan posyandu pada 1 bulan sekali.