Abstrak  Kembali
Kurang konsumsi buah dan sayur merupakan perilaku konsumsi makanan yang dapat merugikan kesehatan. Jika seseorang mengalami kurang konsumsi buah dan sayur maka seseorang tersebut dapat mengalami kekurangan nutrisi seperti vitamin, minareal, serat dan zat gizi lainnya serta berisiko terhadap penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada anggota rumah tangga di Desa Sukau datang Kecamatan Lebong Sakti Kabupaten Lebong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain study cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) Tahun 2013 dan data Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong terkait perilaku konsumsi buah dan sayur. Sampel penelitian sebanyak 252 anggota rumah tangga yang diperoleh secara simple random sampling. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa frekuensi anggota rumah tangga yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang dibawah 5 porsi sehari dalam seminggu sebesar 72,6% . Adapun faktor yang berhubungan signifikan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada anggota rumah tangga adalah ketersediaan buah dan sayur, harga dan keberadaan makanan khas lokal. Variabel yang tidak berhubungan secara signifikan dalam penelitian ini yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap dan jumlah anggota keluarga. Sedangkan faktor yang paling dominan adalah keberadaan makanan khas lokal yang ada di Kabupaten Lebong yaitu sayur Lemea yang terbuat dari rebung muda, terong, buncis, ikan dan jamur dengan jumlah yang cukup Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong dan lintas sektor diharapkan dapat mengoptimalkan program gerakan masyarakat hidup sehat yang berfokus pada perilaku konsumsi buah dan sayur dengan membuat kegiatan pengelolaan makanan tradiosinal dari bahan sayur dan buah lokal serta upaya promosi kesehatan. Sedangkan bagi peneliti lainnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih mendalam dengan metode kualitatif terhadap faktor yang paling dominan yaitu keberadaan makanan khas lokal untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih mendalam.