Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian KB IUD di Kabupaten Belitung Timur. IUD adalah alat kontrasepsi yang efektif yang dimasukkan kedalam rongga rahim, terbuat dari plastik fleksibel. Pengguna KB IUD di Kabupaten Belitung Timur tahun 2014 (2,52%) dari jumlah peserta KB aktif, pada tahun 2015 peserta KB IUD (3,30%) dan tahun 2016 (2,98%) dari jumlah peserta KB aktif serta untuk tahun 2017 pengguna KB IUD terus mengalami penurunan (1,28%) dari jumlah peserta KB aktif. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Belitung Timur pada bulan Maret-April 2018. Metode Penelitian bersifat mixed method (penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif) dengan desain penelitian menggunakan cross sectional. Dari jumlah populasi peserta KB aktif sebanyak 20.580 orang diambil sampel sebanyak 161 orang menggunakan rumus Lemeshow. Teknik analisa data meliputi analisis univariat, uji chi square, dan uji regresi
logistik sederhana. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisoner dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, pengetahuan tentang KB IUD, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, peran PLKB, kader KB, konseling KB, edukasi KB dan dukungan suami dengan pemakaian KB IUD p<0,05. Pada analisis multivariat uji regresi logistik sederhana diperoleh variabel konseling KB dengan nilai Exp(β) 52,791 yang artinya konseling KB memiliki pengaruh 52,791 kali terhadap pemakaian KB IUD. Tapi dari sisi kualitatif konseling KB kurang maksimal dan
efektif karena tidak menggunakan media lembar balik KB. Saran untuk pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Timur diharapkan dapat memprioritaskan peran tenaga kesehatan dalam meningkatkan mutu konseling KB dan edukasi tentang KB. Selain itu, peran PLKB dan kader KB lebih aktif dalam pelaksanaan sosialisasis kepada PUS (Pasangan Usia Subur) khususnya kelompok PUS yang pendidikannya rendah, tidak bekerja, pengetahuan yang kurang dan sosial ekonomi dibawah UMR.
|