Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan mendeskripsikan Determinan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di UPT Puskesmas Bolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Provinsi NTB.
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebagai bayi yang terlahir dengan berat kurang dari 2500 gram. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) masih menjadi penyebab utama kematian perinatal. Prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di perkirakan 15% , di Indonesia prevalensi BBLR sebesar 10,2%. penyebab kematian bayi di Kabupaten Bima sebagian besar disebabkan oleh Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar (43,75%) dan berdasarkan data Jumlah kasus BBLR tertinggi di Puskesmas Bolo.
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima pada bulan Maret-April 2018. Metode Penelitian yaitu penelitian kuantitatif dilengkapi kualitatif dengan Desain penelitian menggunakan Case Control. Jumlah populasi sebanyak 909 orang dan sampel sebanyak 180 orang di ambil menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi dengan perbandingan 1:2 yaitu 60:80. Teknik pengemabilan sampel menggunakan simpel random sampling .Teknik analisa data meliputi analisis univariat, uji chi square, dan uji regresi logistik sederhana. Teknik analisa data kualitatif menggunakan wawancara mendalam dan FGD (Focus Group Discussion)
Hasil penelitian Kuantitatif ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, paritas, jarak kehamilan, umur kehamilan, ukuran LILA ibu, IMT, Penambahan BB ibu selama hamil, frekuensi ANC, anemia dan Konsumsi Fe dengan BBLR dimana nilai p<0,05. Pada analisis multivariat uji regresi logistik sederhana diperoleh variabel Ukuran LILA ibu dengan nilai Exp (B) 19,017 (4,946-73,121) yang artinya Ukuran LILA ibu memiliki pengaruh 19,017 kali terhadap Bayi berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
|