Abstrak  Kembali
Latar belakang diadakan penelitian ini bahwa masalah diare adalah salah satu penyakit sistem pencernaan yang sering dijumpai di masyarakat yaitu penyakit yang ditandai dengan buang air besar encer lebih dari tiga kali dalam sehari, Hingga kini diare masih menjadi child killer (pembunuh anak-anak) peringkat pertama. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional, Populasinya sebagian dari Ibu yang memiliki bayi yang menderita penyakit diare sebanyak 288 orang. Dan sampel sebanyak 60 responden, menggunakan metode random sampling. Jenis data yaitu data primer dan sekunder. Instrument kuantitatif menggunakan kuesioner (uji validitas dan reliabilitas). Adapun variable independen yaitu perilaku, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, BBLR, gizi, pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, pemberian susu formula, social budaya, air yang dikonsumsi, jamban, dan tenaga kesehatan. Variable dependen yaitu diare. Kesimpulan penelitian yang dilakukan secara kuantitatif adalah Faktor yang berhubungan dengan kejadian diare adalah pengetahuan (Pvalue = 0.006), BBLR (Pvalue=0.000), Gizi (Pvalue = 0.003), Pemberian ASI Eksklusif (P value = 0,009), Sosial Budaya( Pvalue = 0.015) dan Peran Tenaga Kesehatan (Pvalue =0.003). Faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian diare adalah perilaku, pendidikan, pekerjaan, pemberian MPASI, pemberian susu formula,Air konsumsi dan Jamban dengan Pvalue > 0.05. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian diare adalah pengetahuan (OR = 3.547), Gizi (OR = 0.202) dan Sosial Budaya ( OR = 0.160).