Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Wanita Usia Subur (WUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Cimahi Tengah Tahun 2017. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Cimahi tengah dengan sampel sebanyak 120 orang dengan cara teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner, dan dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian disimpulkan bahwa dari 120 responden, sebagian besar responden (74,2%) melakukan pemerikaan payudara sendiri (SADARI). Faktor predisposing yang berhubungan dengan SADARI adalah Menarch (Pvalue 0,000), riwayat kanker payudara (Pvalue 0,002), paritas (Pvalue 0,001) dan pengetahuan (Pvalue 0,001). Faktor enabling yang berhubungan dengan SADARI adalah sumber informasi (Pvalue 0,006), ketersediaan media informasi (Pvalue 0,012), dan ketersediaan sarana yang menunjang dalam SADARI (Pvalue 0,000). Faktor reinforcing yang berhubungan dengan SADARI adalah dukungan teman (Pvalue 0,000), dukungan suami/keluarga (Pvalue 0,000), dan dukungan tenaga kesehatan (Pvalue 0,000). Analisis multivariat menunjukkan bahwa dukungan keluarga/suami merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan SADARI (OR= 33,184). Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan keterampilan dalam melakukan deteksi dini kanker payudara melalui program SADANIS sehingga penemuan kasus kanker payudara dapat ditemukan sedini mungkin dan pemberian informasi dengan menggunakan media sehingga masyarakat akan terpapar informasi dengan mudah melalui informasi yang terdapat pada media tersebut.