Abstrak  Kembali
Penelitian ini mengkaji proses perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Jawa dalam Novel Suti karya Sapardi Djoko Damono dalam pendekatan Teori Struktural Genetik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan analisis teks dan struktur karya sastra dari aspek instrinsik yaitu penokohan, setting, alur dan sudut pandang. Sedangkan analisis teks dari pendekatan struktkural genetik, melihat perubahan sosial dari aspek pandangan dunia, fakta kemanusiaan, kelas sosial dan subyektif kolektif. Dari dua pendekatan analisis teks sisi instrinsik dan aspek dari struktural genetik, akan bisa diketahui proses perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Jawa seperti yang diceritakan dalam novel Suti. Temuan hasil kajian ini menjelaskan bahwa proses perubahan sosial pada masyarakat Jawa yang terdapat pada novel Suti ini terjadi secara evolutif dan damai. Tidak ada gejolak maupun konflik sosial yang terjadi di masyarakat selama proses perubahan sosial itu terjadi. Hal ini karena kultur masyarakat di desa tersebut yang bersifat terbuka terhadap pendatang, toleran dan egaliter masyarakatnya sehingga bisa menerima proses perubahan yang terjadi. Proses perubahan sosial pada masyarakat terjadi pada dua kelompok, yaitu kalangan masyarakat bawah (kelompok miskin) yang diwakili oleh sosok Suti, dan perubahan sosial di kalangan atas yang diwakili dari keluarga Pak Sastro, yang berlatar belakang priyayi. Perubahan sosial pada tingkat bawah terjadi ketika Suti dari keluarga miskin, tinggal dan bekerja di keluarga Pak Sastro. Suti mengalami proses transformasi dan perubahan dengan banyak belajar dan memahami budaya kehidupan keluarga priyayi. Suti mengalami akselerasi pembelajaran dari sisi pengalaman dan pengetahuan selama tinggal dalam lingkungan keluarga Priyayi. Banyak kemajuan pengetahuan dan pengalaman hidup yang diterima Suti selama berada pada lingkungan keluarga tersebut. Implikasi hasil kajian ini terhadap pembelajaran sastra di SMA merekomendasikan bahwa apresiasi pembelajaran karya sastra di SMA dilakukan secara multidisiplin keilmuan. Artinya sebuah karya sastra juga harus melibaktan disiplin lain seperti sosiologi, sejarah, antropologi dan lainnya. Dengan demikian, siswa SMA bisa memahami, menghayati sebuah karya sastra secara lebih utuh.