Abstrak  Kembali
ABSTRAK AGUSTINA M. Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Tata Usaha dengan Mutu Pelayanan Pendidikan pada SMA Putussibau Utara dan Putussibau Selatan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2011 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh Informasi hubungan (1) Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Mutu Pelayanan Pendidikan (2) Kinerja Tata Usaha dengan Mutu Pelayanan Pendidikan, (3) Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Tata Usaha secara bersama-sama dengan Mutu Pelayanan Pendidikan. Selain itu, untuk menjawab kenapa masalah Mutu Pelayanan Pendidikan terjadi sekaligus untuk membuat solusinya. Hipotesis yang diuji adalah: (1) terdapat hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Mutu Pelayanan Pendidikan, (2) terdapat hubungan antara Kinerja Tata Usaha dengan Mutu Pelayanan Pendidikan, (3) terdapat hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Tata Usaha secara bersama-sama dengan Mutu Pelayanan Pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan tata usaha di Kota Putussibau berjumlah 53 orang yang datanya diambil dari SMA negeri Putussibau Utara dan Putussibau Selatan. Ujicoba instrumen penelitian dilakukan sebanyak 53 orang Tata Usaha yang diambil dari luar sampel. Untuk menjaring data tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Kinerja Tata Usaha (X2) serta Mutu Pelayanan Pendidikan (Y), dengan menggunakan skala Likert. Instrumen ini dikalibrasi dengan menggunakan korelasi Alpha Cronbach, sedangkan koefisien reliabilitasnya digunakan bantuan program Office Excel versi 2007. Uji persyaratan analisis data dilakukan dengan uji linieritas dan normalitas dengan bantuan program yang sama. Selanjutnya, data penelitian dianalisis dengan menggunakan perhitungan regresi melalui program Microsoft Office Excel versi 2007 pula. Hasil penelitian menemukan bahwa : Pertama, hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi thitung lebih besar dari ttabelyaitu 2,420 > 1,67 pada taraf nyata 0,05. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi ? = 58,433 + 0,315 X1. Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap perubahan 1 unit Kepemimpinan Kepala Sekolah akan mengakibatkan terjadinya perubahan mutu pelayanan pendidikan sebesar 0,315 pada konstanta 58,433. Hasil analisis korelasi sederhana antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Mutu Pelayanan Pendidikan diperoleh nilai koefisien korelasi ry1 = 0,321. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Mutu Pelayanan Pendidikan. Kedua, hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi thitung lebih besar dari ttabel yaitu 3,825 > 1,67 pada taraf nyata 0,05. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi ? = 69,743 + 0,234 X2. Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap perubahan 1 unit Kinerja Tata Usaha akan mengakibatkan terjadinya perubahan Mutu Akademik sebesar 0,234 pada konstanta 69,743. Hasil analisis korelasi sederhana antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Mutu Pelayanan Pendidikan diperoleh nilai koefisien korelasi ry2 = 0,472. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara Kinerja Tata Usaha dengan Mutu Pelayanan Pendidikan. Hasil perhitungan ketiga untuk uji signifikansi koefisien korelasi diperoleh thitung lebih besar dari ttabel yaitu 3,30 > 3,18 pada taraf nyata 0,05. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi ? = 47,80 + 0,30 X1 + 0,17 X2. Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap perubahan 1 unit Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja tata usaha secara bersama-sama akan mengakibatkan terjadinya perubahan Mutu Pelayanan Pendidikan sebesar 0,47 (0,30 + 0,17) pada konstanta 47,80. Hasil analisis korelasi sederhana antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Mutu pelayanan pendidikan diperoleh nilai koefisien korelasi r1.2 = 0,342. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja tata usaha secara bersama-sama dengan Mutu pelayanan Pendidikan. Dengan hasil penelitian ini, dapat diinterprestasi perbaikan sebagai berikut: (1) Kepala Sekolah meningkatkan wawasan tentang Kepemimpinan, (2) Meningkatkan kinerja tata usaha sehingga mutu pelayan pendidikan di SMA lebih berkualitas, dan (3) Membangun kesadaran personil sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan.