Abstrak  Kembali
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Pertama, terdapat hubungan Supervisi Kepala Sekolah dengan Motivasi Berprestasi Guru, berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment, koefisien korelasi ry1 = 0,306 dan taraf signifikan = 0,05. artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan Supervisi Kepala Sekolah dengan Motivasi Berprestasi Guru, dengan koefisien determinasi sebesar r2 = 0,093. Hal ini berarti sebesar 09,3% variasi Supervisi Kepala Sekolah berhubungan dengan Motivasi Berprestasi Guru. Serta didukung oleh persamaan regresi Ῡ = 92.576 + 0.291 X1. Kedua, terdapat hubungan Iklim Kerja dengan Motivasi Berprestasi Guru berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment, koefisien korelasi ry2= 0,518 dan taraf signifikan α = 0,05. artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif Iklim Kerja dan Motivasi Berprestasi Guru, dengan koefisien determinasi sebesar r2 = 0,268. Hal ini berarti sebesar 26,8% variasi Iklim Kerja berhubungan dengan Motivasi Berprestasi Guru. Serta didukung oleh persamaan regresi Ῡ = 84.503 + 0.346 X2. Ketiga, terdapat hubungan Supervisi Kepala Sekolah dan Iklim Kerja dengan Motivasi Berprestasi Guru berdasarkan hasil perhitungan rumus product moment, koefisien korelasi X1 dengan Y (ry1= 0,217) dan (ry2=0,478) α = 0,05. artinya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif X1 (Supervisi Kepala Sekolah) dan X2 (Iklim Kerja) dengan Y (Motivasi Berprestasi Guru, menghasilkan koefisien determinasi sebesar r = 0,314. Hal ini berarti sebesar 31,4% variasi X1 (Motivasi Kerja Guru) dan X2 (Iklim Kerja) berhubungan dengan Y (Motivasi Berprestasi Guru. Dan didukung oleh persamaan regresi. Ŷ = 58.173 + 0.207 X1 + 0.319 X2.