Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang faktor penyebab kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), sistem pelayanan Antenatal Care, peran tenaga kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Juntinyuat Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat Tahun 2017. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Data diambil dengan observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi kepada 19 informan yaitu Ibu bayi BBLR dan tidak BBLR, Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator, Petugas Gizi, Bidan Desa, Kader dan RT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor ibu - ibu yang memiliki bayi BBLR di Wilayah kerja Puskesmas Juntinyuat itu dikarenakan memiliki pendidikan terakhir yang rendah sehingga pengetahuannya kurang tentang kehamilan yang sehat dan kejadian BBLR, serta didapatkan juga pada ibu yang pertama kali hamil (Paritas 0) yang belum memiliki pengalaman sebelumnya, kunjungan ANC (Antenatal Care) tidak rutin di setiap trimester kehamilannya, dan mayoritas di keluarga ibu hamil maupun di lingkungan masyarakat merupakan perokok aktif sehingga terjadi paparan asap rokok di masa kehamilan (perokok pasif) yang berdampak negatif. Dan didapatkan sistem pelayanan ANC dan peran tenaga kesehatan belum optimal dalam mengatasi masalah masih tingginya kejadian BBLR. Serta didapatkan temuan baru yaitu keyakinan bahwa status kesehatan dan perkembangan bayi didalam kandungan adalah suatu takdir. Diharapkan bagi Dinas kesehatan, tenaga kesehatan dan perangkat Desa untuk lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat sekitar terutama fasilitas pelayanan Antenatal Care yang jauh lebih baik seperti menambahkan sumberdaya yang kompeten serta melengkapi fasilitas yang kurang lengkap di puskesmas dan Puskesmas Pembantu untuk masyarakat yang jauh dari layanan kesehatan. Dan tenaga kesehatan lebih aktif dalam memberikan informasi yaitu penyuluhan, Kelas Ibu hamil, dan pendidikan prenatal dengan pendekatan Agama di setiap tempat pelayanan kesehatan dengan melibatkan kerjasama antara Bidan Desa, petugas gizi, kader dan tokoh masyarakat.