Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mendapatkan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja di SMK “X” wilayah Depok. tahun 2017. Desain penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan responden adalah siswa-siswi kelas X, XI dan XII dari SMK “X” wilayah Depok sejumlah 156 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariate. Teknik analisis data menggunakan Proportionate sampling yaitu pengambilan sampel yang memperhatikan pertimbangan unsur – unsur atau katagori dalam populasi penelitian. Hasil penelitian terhadap menunjukkan bahwa presentase perilaku seksual remaja berisiko di SMK “X” wilayah Depok sebanyak 58,3%. Variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja adalah jenis kelamin memiliki hubungan signifikan dengan nilai P Value= 0.006, dengan nilai OR= 0.272. umur memiliki hubungan signifikan dengan nilai P Value= 0.007 dengan nilai OR= 0.349, pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan nilai P Value= 0.000 dengan nilai OR= 9.903, sikap memiliki hubungan signifikan dengan nilaiP Value= 0.000 dengan nilai OR= 3,793, aktivitas mengisi waktu luang memiliki hubungan signifikan dengan nilai P Value= 0.047 dengan nilai OR= 0,458, paparan media memiliki hubungan signifikan dengan nilai P Value= 0.004 dengan nilai OR= 2,793, komunikasi dengan teman P Value = 0,000 dengan OR 5,081 memiliki hubungan signifikan. Komunikasi dengan orang tua P Value = 0,642 dengan nilai OR 0,813 tidak memiliki hubungan signifikan. Komunikasi dengan guru/BK dengan nilai P Value=0.956 dengan nilai OR=0,930 tidak memiliki hubungan yang signifikan.Variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah pengetahuan nilai (P Value = 0,000 dengan OR=13,696 ), artinya remaja yang berpengetahuan kurang memiliki peluang lebih berisiko terhadap perilaku seksual remaja sebesar 13,696 kali lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan baik. Sedangkan variabel sikap dan variabel jenis kelamin merupakan variabel konfounding