Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene dan pemakaian alat pelindung diri (APD) dengan gejala tinea pedis pada petugas pemungut sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawakucing, Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Penelitian ini merupakan kuantitatif, dengan metode yang digunakan adalah cross sectional. Subjek penelitian adalah petugas pemungut sampah di TPA Rawakucing sebanyak 42 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah personal hygiene terdiri dari; memakai sepatu, memakai kaus kaki, mencuci kaki setelah bekerja, dan frekuensi mandi; pemakaian alat pelindung diri terdiri dari; pemakaian topi dan masker, pakaian lengan panjang, celana panjang, sarung tangan, dan sepatu boot. Variabel pengganggunya yaitu usia, masa kerja, dan riwayat alergi. Hasil analisis dengan menggunakan uji regresi logistik berganda yang berhubungan dengan gejala tinea pedis adalah masa kerja, dan riwayat alergi. Dengan nilai p value untuk masa kerja adalah 0,035, dan riwayat alergi adalah 0,010. Sedangkan yang paling dominan berhubungan dengan gejala tinea pedis adalah personal hygiene dengan p value 0,003 < 0,05. Untuk melihat kemampuan variabel independen (personal hygiene, masa kerja dan riwayat alergi) dalam menjelaskan variabel dependen, digunakan nilai Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square dengan nilai Nagelkerke R Square 0,655 dan Cox & Snell R Square 0,488 yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 0,655 atau 65,5% dan sisanya 34,5% faktor lain di luar model yang menjelaskan variabel dependen. Upaya yang dapat dilakukan kepada petugas pemungut sampah di TPA Rawakucing adalah lebih memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara mencuci kaki dengan air mengalir dan menggunakan sabun, segera mandi setelah bekerja sehingga dapat mengurangi risiko gejala tinea pedis.