ABSTRAK Satrio Putro. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru Sekolah Menengah Atas Negeri se Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Thesis. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof.DR.HAMKA, 2011. Tesis ini bertujuan untuk mengamati pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi sekolah terhadap motivasi kerja guru. Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri se Kabupaten Lingga Kepulauan Riau dengan metode penelitian lapangan melalui survei, menggunakan angket dengan pendekatan analisis jalur. Populasinya adalah seluruh guru Sekolah Menengah Atas Negeri dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Penelitian ini memiliki 3 hipotesis, yaitu sebagai berikut:1) Terdapat pengaruh langsung gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru, (2) Terdapat pengaruh langsung budaya organisasi sekolah terhadap motivasi kerja guru, dan (3) Terdapat pengaruh langsung gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap budaya organisasi sekolah. Uji coba intrumen dilakukan untuk mendapatkan validitas butir pernyataan dan reliabilitas instrument. Validitas butir dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dan reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Instrumen motivasi kerja guru memiliki reliabilitas rii = 0,86990, gaya kepemimpinan kepala sekolah memiliki reliabilitas rii = 0,90610, dan budaya organisasi sekolah memiliki reliabilitas rii = 0,826654. Dugaan adanya pengaruh, data dianalisis dengan menggunakan regresi tunggal dan formulasi analisis jalur untuk tingkat signifikansi ? = 0,05, hasil penelitian menyimpulkan sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh langsung dan sangat signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap motivasi kerja guru (X3) dengan persamaan regresi X? 3 = 43,779 + 0,658 X1, koefisien korelasi r13 = 0,6046 dan koefisien pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap motivasi kerja guru (X3), p31= 0,5484, (2) terdapat pengaruh langsung dan sangat signifikan budaya organisasi sekolah (X2) terhadap motivasi kerja guru (X3) dengan persamaan regresi X? = 81,776 + 0,431 X2 , koefisien korelasi r23 = 0,3572, dan koefisien pengaruh budaya organisasi sekolah (X2) terhadap motivasi kerja guru (X3), p32=0,1453, (3) terdapat pengaruh langsung dan sangat signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap budaya organisasi sekolah (X2) dengan persamaan regresi X? 2=95,694+0,349X1 , koefisien korelasi r12 = 0,3864 dan koefisien pengaruh Gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap budaya organisasi sekolah (X2) p21 = 0,3864. Berdasarkan hasil penelitian , disarankan bahwa : (1) perlu peningkatan efektivitas gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan motivasi kerja guru SMA Negeri Kabupaten Lingga, dapat dilakukan melalui pembinaan guru secara rutin dan berkelanjutan seperti: supervisi kelas, pendampingan dalam membimbing guru menyelesaikan masalah proses pembelajaran dan pendampingan dalam membimbing guru menyelesaikan masalah kesulitan belajar siswa, (2) perlu penguatan budaya organisasi sekolah dalam upaya meningkatkan motivasi kerja guru SMA Negeri Kabupaten Lingga, dapat dilakukan dengan menegakkan kedisiplinan dan kebijakan organisasi sekolah yang mampu menciptakan nilai-nilai dan norma guna meningkatkan motivasi kerja guru seperti: menyelesaikan tugas tepat waktu, mematuhi peraturan sekolah yang telah disepakati, saling tersenyum di antara warga sekolah, komunikasi terbuka antar sesama guru dan kepala sekolah dengan guru, dan keterbukaan manajemen sekolah, (3) perlu peningkatan efektivitas gaya kepemimpinan kepala sekolah untuk memperkuat budaya organisasi sekolah dapat dilakukan dengan pemberian tugas kepada guru melalui pememberian contoh kerja keras, disiplin, komitmen kerja tinggi dengan menggunakan gaya kepemimpinan partisipatif atau gaya konsultatif sesuai kebutuhan, agar guru bekerja ikhlas, rajin, pekerja keras, disiplin dan berkomitmen kerja tinggi, (4) Perlu dilakukan kebijakan khusus seperti peningkatan insentif, pemberikan penghargaan dan hukuman agar semangat kerja guru meningkat.
|