Abstrak  Kembali
Masalah kesehatan gigi di Indonesia sampai saat ini masih perlu mendapatkan perhatian mengingat masih tingginya prevalensi karies gigi. Upaya pencegahan yang dilakukan diantaranya yang paling mudah adalah dengan menyikat gigi. Saat ini prevalensi penyakit gigi dan mulut penduduk Indonesia masih cukup tinggi dan menunjukkan kecenderungan terus meningkat. Dari hasil survey propinsi DKI tahun 2015, menunjukkan hanya 14% anak umur 5-6 tahun bebas karies. Sedangkan target Nasional tahun 2000 anak bebas karies sebesar 50% (Depkes RI, 2013). Data untuk provinsi DKI Jakarta adalah masalah gigi dan mulut 29,1% dan sebesar 31,2% mendapatkan perawatan dari tenaga medis (Riskesdas, 2013). Dilihat dari angka di atas bahwa karies gigi (gigi berlubang) di Indonesia sangat tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Sunter Jaya Jakarta Utara pada bulan September 2017, menggunakan pendekatan Pretest Posttest With control gruop dengan jumlah responden 36 siswa. Penentuan sampel menggunakan dua proporsi sampel. Tekhnik analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji paired T – test, dan analisis multivariat dengan menggunakan uji analisis varian multivariate. Setelah dilakukan pengujian secara statistik diperoleh hasil uji bivariat bahwa variabel pengetahuan dan sikap memiliki hubungan yang signifikan dimana nilai p < 0.05. Pada analisis multivariat uji general linear model diperoleh bahwa Pengetahuan SDN 01 dengan penyuluhan memiliki rata-rata sebesar 86.53 dan standar deviasi sebesar 13.460 sedangkan SDN 07 tidak dilakukan penyuluhan memiliki rata-rata sebesar 53.47 dan standar deviasi sebesar 12.918. Berarti Pengetahuan pada SDN yang dilakukan penyuluhan memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan pada SDN yang tidak dilakukan penyuluhan