ABSTRAK Kusnadi, Hubungan Antara Transparansi Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan dan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Guru pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kabupaten Kapuas Hulu. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Jakarta 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Transparansi Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan dan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Guru pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Kapuas Hulu. Hipotesis yang diuji adalah : (1) Terdapat hubungan positif antara transparansi pengelolaan pembiayaan pendidikan dengan kepuasan kerja guru , (2) Terdapat hubungan positif antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja guru , (3) Terdapat hubungan positif antara transparansi pengelolaan pembiayaan pendidikan dan budaya organisasi secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru. Penelitian ini dilakukan pada 17 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se Kabupaten Kapuas Hulu dengan jumlah sampel sebanyak 68 orang guru berstatus PNS. Data diperoleh dengan menggunakan angket penelitian, yang sebelum disebarkan sebagai angket penelitian, angket tersebut diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya dengan menyebarkan instrument tersebut kepada 30 orang guru diluar sampel penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa : Pertama, hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi thitung lebih besar dari ttabelyaitu 5,138 > 1,67 pada taraf nyata 0,05. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi ? = 89,324 + 0,542 X1. Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap kejadian perubahan skor variabel (X1) sebesar 1 unit diestimasikan skor Kepuasan Kerja Guru (Y) akan berubah sebesar 0,542 pada konstanta 89,324. Hasil analisis korelasi sederhana antara Transparansi Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan dengan Kepuasan Kerja Guru diperoleh nilai koefisien korelasi ry1 = 0,535. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara Transparansi Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan dengan Kepuasan Kerja Guru. Kedua, hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi thitung lebih besar dari ttabel yaitu 5,830 > 1,67 pada taraf nyata 0,05. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi ? = 55,078 + 0,601 X2. Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap perubahan skor variabel Budaya Organisasi (X2) sebesar 1 unit dapat diestimasikan skor Kepuasan Kerja Guru (Y) akan berubah sebesar 0,601 pada arah yang sama dengan konstanta 55,078. Hasil analisis korelasi sederhana antara Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Guru diperoleh nilai koefisien korelasi ry2 = 0,583. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Guru. Hasil perhitungan ketiga untuk uji signifikansi koefisien korelasi diperoleh thitung lebih besar dari ttabel yaitu 50,81 > 3,14 pada taraf nyata 0,05. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi ? = 37,76 + 0,41 X1 + 0,46 X2. Persamaan ini memberikan informasi bahwa setiap perubahan 1 unit Transparansi Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan dan Budaya Organisasi secara bersama-sama maka akan memberikan peningkatan dalam memacu Kepuasan Kerja Guru (Y) sebesar 0,87 (0,41 + 0,46) pada konstanta 37,76. Hasil analisis korelasi ganda antara Transparansi Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan dengan Budaya Organisasi diperoleh nilai koefisien korelasi ry.12 = 0,662. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara Transparansi Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan dan Budaya Organisasi secara bersama-sama dengan Kepuasan Kerja Guru.
|