Infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan, sosial dan ekonomi di banyak negara serta merupakan salah satu pintu masuk HIV. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor perilaku pencegahan infeksi menular seksual pada WUS. Selain itu, untuk menganalisis hubungan antara Ipredisposisi, Enabling, dan reinforcing dengan perilaku pencegahan seksual menular di puskesmas cileungsi bogor tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah responden 100 orang dengan teknik penentuan sampel yaitu Purposive sampling yaitu semua responden yang ada pada saat penelitian.
Setelah dilakukan pengujian secara statistik diperoleh bahwa hasil variabel faktor-faktor perilaku pencegahan infeksi menular seksual pada WUS berdasarkan hasil analisis bivariat, ketuju variabel faktor-faktor perilaku pencegahan infeksi menular seksual tersebut memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan infeksi menular seksual yaitu nilai p < 0.05. Berdasarkan hasil analisis multivariat, motivasi dengan nilai p value < 0.05 merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap perilaku pencegahan infeksi seksual menular dan memiliki nilai signifikansi tertinggi dengan nilai p (0.029 < 0.05) dan Odds Ratio 3.092 yang berarti motivasi kurang baik berpeluang 3 kali mengakibatkan rentan terpapar IMS. Saran bagi Dinkes Kab. Bogor terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program IMS, membina seluruh puskesmas yang ada dan menjadi program bagi seluruh puskesmas yang ada diwilayah kabupaten tidak hanya puskesmas yang dekat dengan lokalisasi tersebut, Bagi Puskesmas Cileungsi terus menjalankan program promosi klinik IMS dengan bekerja sama lintas sektoral dan lintas program pada instansi terkait tidak hanya kepada lokalisasi yang ada. Selain itu terus menyebar luaskan informasi tentang IMS di instansi-instansi lain bukan hanya yang beresiko atau yang berdekatan dengan lokalisasi.
|