Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dan pembinaan kepala sekolah dengan kinerja Tenaga Administrasi SMU Negeri di Kabupaten Kuningan. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini terdiri dari tiga buah hipotesis yaitu : (1) terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dengan kinerja tenaga administrasi, (2) terdapat hubungan positif antara pembinaan kepala sekolah dengan kinerja tenaga administrasi, (3) terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dan pembinaan kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja tenaga administrasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga administrasi SMU Negeri di Kabupaten Kuningan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling, sehingga seluruh anggota populasi menjadi sampel. Instrumen penelitian yang digunakan adalah model skala Likert. Hasil pengujian instrumen menunjukan keterandalan masing-masing instrumen adalah sebagai berikut : motivasi kerja r,- = 0, 6950, pembinaan kepala sekolah memperoleh koefisien Alpha (a) = 0,8330, dan kinerja memperoleh nilai koefisien Alpha (?) = 0, 8328. analisis data menggunakan rumus korelasi dan regresi. Hasil-hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa Instrumen yang dipergunakan adalah reliabel (andal). Hasil pengujian hipotesis menunjukan : Pertama, terdapat hubungan positif antara motivasi kerja (X,) dengan kinerja tenaga administrasi (Y) dengan nilai a = 45,297 dan nilai b = 0,647 untuk veriabel X, dan koefisien korelasi sederhana ry = 0,490, koefisien korelasi parsial ryis = 0,4316 pada taraf a = 0,05, serta koefisien diterminasi 2 = 0,2401 atau kontribusi motivasi kerja sebesar 24,01% terhadap variasi kinerja. Kedua, terdapat hubungan positif antara pembinaan kepala sekolah (X2) dengan kinerja tenaga administrasi (Y) dengan nilai ? = 87,425 dan nilai b = 0,198 untuk variabel X2 dan koefisien korelasi sederhana ry.2 = 0,269, koefisien korelasi parsial ryz,, = 0,0844 pada taraf ? = 0,05, serta koefisien diterminasi r2 = 0,0724 atau kontribusi pembinaan kepala sekolah sebesar 7,24% terhadap variasi kinerja. Ketiga, Terdapat hubungan positif antara motivasi kerja (Xi) dan pembinaan kepala sekolah (X2) secara bersama-sama dengan Kinerja tenaga administrasi (Y) dengan nilai a = 43,025 dan b = 0,03 untuk variabel X, dan b = 0,0059 untuk variabel X2 dan koefisien korelasi ganda Ry_ 12 = 0,495 serta koefisien diterminasi R2 = 0,2450 yang menunjukan bahwa 24, 50% variasi kinerja tanaga administrasi ditentukan oleh motivasi kerja dan pembinaan kepala sekolah. Berdasarkan temuan tersebut penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja tenaga administrasi SMU Negeri di Kabupaten Kuningan dapat ditingkatkan melalui upaya memotivasi dan mengintensivkan pembinaan atau pengembangan pegawai.
|