Abstrak  Kembali
Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji hubungan antara pengambilan keputusan (X1) dan sosial ekonomi (X2) dengan budaya kerja (Y) baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Penelitian dilaksanakan pada SLTP Negeri Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dengan menggunakan metode survei. Responden penelitian adalah para guru SLIP Negeri di Pelabuhanratu berjumlah 50 ( lima puluh ) orang guru yang mewakili seluruh guru pada SLTP Negeri Pelabuhanratu. Untuk menentukan sampel digunakan teknik proporsional random sampling artinya sampel yang diambil secara acak pada 15 sekolah kemudian diambil 5 sekolah dan berdasarkan pada 5 sekolah ini dilakukan random sampling dalam menentukan sampel. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang mengukur hubungan antara pengambilan keputusan (X1) dan sosial ekonomi (X2) dengan budaya kerja (Y) baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Kalibrasi instrumen dilakukan untuk menguji validitas butir dan reliabilitas. Validitas butir dihitung menggunakan koefisien Product Moment, dan reliabilitas dihitung dengan menggunakan formula 1 koefisien Alpa Cronbach. Selanjutnya persyaratan analisis data diuji dengan normalitas populasi (uji Liliefors) dan dengan homogenitas varians populasi (uji Barlett). Kemudian dilakukan teknik korelasi sederhana, parsial, dan ganda, serta regresi sederhana dan ganda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : Pertama, penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara pengambilan keputusan (X1) dengan budaya kerja (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persarnaan regresi ? = 95,851 + 0,021 X1, koefisiensi korelasi adalah ry1 = 0,35 adalah cukup signifikan. Budaya kerja (Y) ditentukan oleh pengambilan keputusan (X1) sebesar 12%. Kedua, seiring dengan temuan tersebut, juga ditemukan hubungan positif antara sosial ekonomi (X2) dengan budaya kerja (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi ? = 101,506 + 0,066 X2, koefisiensi korelasi ry2 = 0,42 adalah cukup signifikan. Budaya kerja (Y) ditentukan oleh sosial ekonomi (X2) sebesar 17 %. Ketiga, penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan positif antara pengambilan keputusan (X1) dan sosial ekonomi (X2) secara bersama-sama dengan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi ? = 56,58 + 0,03 X1 + 0,45 X2. dengan koefisiensi korelasi ry12 = 0,239 adalah cukup signifikan. Sedangkan variasi budaya kerja (Y) dapat ditentukan oleh pengambilan keputusan (X1) dan sosial ekonomi (X2) adalah sebesar 33%. Keempat, penelitian juga membuktikan bahwa berdasarkan besarnya koefisien koralsi parsial ternyata kekuatan hubungan antara sosial ekonomi (X2) dengan budaya kerja (Y) menempati urutan pertama (17%), sedangkan hubungan antara pengambilan keputusan (X1) dengan budaya kerja (Y) menempati urutan kedua (12%). Implikasi dari hasil penelitian adalah budaya kerja (Y) dapat ditingkatkan dengan upaya pengambilan keputusan yang baik (X1) dan keadaan sosial ekonomi (X2) bagi guru-guru di SLTP Negeri Pelabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat.