Abstrak  Kembali
Rendahnya partisipasi ibu-ibu maternal terhadap pemanfaatan program jampersal di wilayah Puskesmas Suradita pada tahun 2013 yang hanya mencapai 23,93%, akan berpengaruh terhadap upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir. Terkait dengan hal tersebut penelitian dilaksanakan untuk mencari faktor-faktor yang berkaitan dengan pemanfaatan program jampersal. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan pengumpulan data melalui kuesioner, studi dokumentasi serta Focus Group Discussion(FGD). Sebanyak 99 responden ikut berpartisipasi dalam pengisian kuesioner dan 10 responden terlibat dalam FGD. Tingkat partisipasi responden terhadap program jampersal sebanyak 61% dari 99 orang. Karakteristik responden sebagian besar berpendidikan rendah (54%), berpenghasilan dibawah 2.2 juta rupiah (71,7%), memiliki pengetahuan tentang program jampersal (71%) dan dukungan keluarga yang baik teradap program jampersal (71%), memiliki persepsi yang baik terhadap sikap petugas (88,9%) dan kualitas pelayanan(93,9%). Seluruh responden dapat menjangkau dengan mudahtempat pelayanan kesehatan (100%). Faktor pengetahuan, pendidikan dan penghasilan memiliki hubungan yang bermakna dengan program jampersal (P-value<.05). Pencapaian target cakupan responden jampersal terhadap pelayanan KIA dan KB sebanyak 45.9% sedangkan pada responden non jampersal hanya mencapai 15,8%. Dari multivariat ternyata faktor pengetahuan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan program jampersal, semakin tinggi tingkat pengetahuan maka pada semakin tinggi pula tingkat partisipasinya terhadap pemanfaatan program jampersal dan program jampersal memberi dampak positif pada peningkatan cakupan pelayanan KIA dan KB.