Abstrak  Kembali
Survey departemen kesehatan republik Indonesia (1995/1996) pada remaja belum menikah berusia 13-19 tahun sebanyak 1189 remaja di jawa barat dan 922 remaja di Bali ditemukan 7 % remaja perempuan di jawa barat dan 5 % di Bali mengakui pernah hamil. Prodi D III Kebidanan ini dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013 (6 dari 8 angkatan) didapati kasus seks pranikah sampai dengan hamil sehingga mengakibatkan angka mahasiswa DO karena hamil pranikah di Prodi D III Kebidanan cukup tinggi. Adapun yang menjadi fokus penelitian dari peneliti adalah akibat kehamilan pranikah pada Mantan Mahasiswi Prodi Kebidanan. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, dimana studi kasus ini mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Wawancara dilakukan kepada mahasiswi yang mengalami kehamilan sebelum menikah, beberapa orang tua dari responden dan orang terdekat dari responden. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari ketiga kasus tersebut pertama kali mengetahui hamil, mereka berniat untuk menggugurkan, namun pada akhirnya upaya pengguguran tersebut diurungkan. Dampak kehamilan pra-nikah dari segi kesehatan adalah terdapat 2 kasus yang kehamilanya sampai dengan proses persalinan, satu diantaranya tidak sempat sampai dengan melahirkan dikarenakan mengalami masalah yaitu Blighted Ovum (BO). Dampak dari segi sosial di drop out oleh pihak kampus sebelumnya dan ketiga tiga nya melanjutkan dengan program studi yang sama yaitu kebidanan yang tersebar di Purwasukasi (Purwakarta, Subang dan Bekasi). satu diantaranya bekerja di salah satu Puskesmas di Kab. Karawang. Mengenai konflik, ketiganya mendapatkan penolakan ketika diketahui putrinya hamil sebelum menikah.