Abstrak  Kembali
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor Input, faktor Proses dan faktor Output terhadap Sistem Pelaksanaan MTBS di Puskesmas Kecamatan Wilayah Pesisir Jakarta Utara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan mendapatkan data meliputi pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator KIA, Petugas Pelaksana MTBS: Dokter dan Perawat, Petugas seksi kesehatan keluarga Dinas Kesehatan Jakarta Utara. FGD dilakukan pada ibu yang membawa balita yang sakit untuk berobat di Puskesmas dan Wawancara mendalam dilakukan kepada Kader yang ikut membantu dalam pelaksanaan Posyandu di Kecamatan Jakarta Utara. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem pelaksanaan MTBS yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Wilayah Pesisir Jakarta utara termasuk puskesmas kecamatan yang melaksanakan MTBS dengan cukup baik. Faktor Input dalam sistem pelaksanaan MTBS termasuk sumber daya manusia, menganggap walau untuk tenaga SDM kurang tetapi dalam melaksanakan MTBS tetap berjalan dengan baik, tidak ada dana khusus dalam pelaksanaan MTBS, sarana dan prasarana dalam pelaksanaan MTBS di siapkan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kecamatan serta metode dalam melaksanakan MTBS mengikuti bagan MTBS yang ada di puskesmas kecamatan Wilayah Pesisir jakarta utara. Faktor proses dalam sistem pelaksanaan MTBS mempunyai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan evaluasi serta pengawasan. Faktor Output terdiri dari kepuasan orang tua dalam menerima pelayanan MTBS yang diberikan oleh puskesmas kecamatan dan cakupan yang didapat puskesmas kecamatan dalam memberikan pelayanan MTBS yang sampai saat ini pelayanan menggunakan pendekatan MTBS dengan baik walaupun jumlah petugas masih ada yang belum mendapatkan pelatihan MTBS. Diharapkan Dinas kesehatan dan suku dinas kesehatan jakarta utara agar dapat berkesinambungan untuk memberikan pelatihan MTBS agar pelayanan MTBS di puskesmas Kecamatan lebih baik lagi dan bagi tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan pelatihan tetap mendapatkan refresing pelatihan lagi.