Di Kota Serang, ibu hamil yang mengalami kejadian anemia tahun 2013 adalah 40%. Kejadian anemia di Puskesmas Singandaru Kota Serang pada tahun 2014 yaitu sebesar 40,4%. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Singandaru Kota Serang Provinsi Banten tahun 2014, meliputi umur, pendidikan, status pekerjaan, paritas, status gizi, dan konsumsi tablet tambah darah.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan desain cross sectional. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Singandaru periode tahun 2014 (203 orang) dengan sampel sebanyak 135 orang. Analisis data yaitu dengan univariat, bivariat (uji Kai Kuadrat), dan multivariat (uji Regresi Logistik).
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga ibu hamil di wilayah Puskesmas Singandaru mengalami anemia (39,3%), dua pertiga ibu hamil termasuk dalam umur tidak berisiko (64,4%), lebih dari separuhnya ibu hamil berpendidikan lanjut (58,5%), lebih banyak ibu hamil multipara (51,1%), hampir dua pertiga ibu hamil tidak bekerja (61,5%), hampir separuh ibu hamil mempunyai status gizi kurang (45,9%), dan konsumsi tablet tambah darah juga tidak patuh (48,1%).
Dari hasil analisis bivariat, diperoleh variabel yang memiliki hubungan bermakna (p<0,05) dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah umur (PR = 2,290), pendidikan ibu (PR = 2,160), status gizi (PR = 2,641), konsumsi tablet tambah darah (PR = 3,370). Variabel yang tidak memiliki hubungan bermakna (p>0,05) adalah paritas ibu dan status pekerjaan. Hasil analisis multivariat, konsumsi tablet tambah darah berhubungan secara signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dan merupakan variabel yang paling dominan (OR = 2,764)
|